Jadikan Saingan Kita Sebagai "Sparring Partner"
Dalam dunia olah raga tinju ,yang dulu dikenal juga dengan istilah :"boksen ",sebelum pertandingan yang sesungguhnya ,selalu ada warming up atau pemanasan dengan melakukan uji coba pertandingan dengan sparring partner . Hal ini mutlak diperlukan,agar dapat mempelajari gerak dan jurus tipuan dalam olah raga tinju. Semisalnya, gerakan tangan seakan mengarah ke dada lawan,tapi tiba tiba menohok keulu hati lawan. Semakin banyak berlatih dengan sparring partner,maka seorang petinju,akan semakin mantap,bilamana masuk ke ring pertandingan sesungguhnya.
Overconfident merupakan kelemahan yang paling banyak menjadi penyebab ,seorang petinju terkapar di ring,karena di knock out  oleh lawannya. Karena saking rasa percaya diri yang mengebu gebu akan kecepatan ayunan pukulannya,maka orang menjadi lupa diri,sehingga membuka peluang bagi lawannya, untuk menohok ulu hatinya, Dan dengan jurus uppercut,langsung terkapar di atas kanvas.Uppercut adalah pukulan pendek dalam tinju, biasanya merupakan pukulan andalan untuk mengalahkan lawan dengan KO.
Kembali Ketopik
Dalam perjalanan hidup ,selalu ada saingan. Baiik dikalangan muda mudi,mungkin ada saingan untuk saling merebut gadis pujaannya atau bisa jadi rebutan untuk mendapatkan pria idamannya. Masalah persaingan tidak berhenti hingga di kalangan remaja dan muda mudi,tapi terus berkelanjutan dalam hampir semua bidang kehidupan.
Persaingan dalam politik,persaingan dalam bisnis,persaingan di kantor ,persaingan antar sesama guru,persaingan antar sesama pemain,bahkan tidak luput persaingan antar sesama tokoh agama.
Jadikan Sparring Partner
Sebagai seorang yang pernah bergelut dibidang bisnis,tentu paling pas bila saya mengambil contoh tentang persaingan di bidang bisnis. Banyak orang berpikir,bahwa "permainan kotor" hanya ada dalam persaingan politik. Tapi sesungguhnya dalam dunia bisnis juga sering terjadi permainan kotor ,yang mungkin lirik dan iramanya berbeda,tapi tetap saja merupakan dirty game ,karena menjatuhkan saingan bisnis dengan menghalalkan segala cara.
Kesepakatan Single Telex
Diwaktu saya masih menjadi pengusaha,hubungan komunikasi antar sesama pebisnis,baik dalam negeri,maupun dalam urusan ekspor. Jadi proses jual beli dengan Buyer atau Pembeli di luar negeri dilakukan lewat komunikasi menggunakan perangkat Telex. Hasil rekaman komunikasi di telex inilah yang dijadikan dasar ,bahwa sudah terjadi kesepakatan penutupan kontrak jual beli