Mengapa Harus Iri Tengok Keberhasilan Orang Lain?
Mengapa harus iri pada orang lain? Bila merasa bahwa orang lain memiliki kelebihan dari kita, hendaknya di jadikan motivasi diri. Untuk bekerja lebih keras dan lebih smart.
Menengok orang lain sudah sukses,sedangkan kita sendiri masih jauh ketinggalan, sesungguhnya dapat dijadikan cambuk diri, Untuk memacu dan memotivasi diri, untuk bekerja lebih keras dan giat. Tunjukkan pada orang lain, bahwa diri kita juga mampu meraih cita cita hidup kita.
Hal ini secara tidak langsung akan membantu membangun rasa optimisme dalam diri, yang diperlukan agar mampu bertahan dalam menghadapi berbagai masalah dalam kehidupan.Terutama dalam meraih cita cita hidup kita.
Hindari Diri dari Iri Hati
Karena iri hati akan sangat merugikan diri sendiri, antara lain:
suasana hati yang tidak menentu
- Pikiran yang bergalau
- Tidak mampu lagi untuk berpikiran jernih
- Tidak mampu mengambil keputusan dengan tepat
- Menyebabkan orang bertindak diluar control diri
- Iri hati bagaikan penyakit ,yang menggerogoti seluruh daya daya hidup
- Melumpuhkan budi pekerti
- Mendorong orang melakukan apa saja
- Kehilangan control diri
- Dapat menyebabkan tindakan main seruduk sana sini
Bebaskanlah Diri Kita dari Belenggu
Iri hati dapat membelenggu jiwa orang, sehingga tidak dapat lagi berpikir dan bertindak sesuai dengan norma norma kepatutan.Karena seluruh pikiran dan hati sudah terbelenggu oleh virus yang namanya :”iri hati”
Iri hati dapat tercipta, karena orang merasa tidak mampu menyaingi orang lain .Penilaian yang meremehkan diri sendiri ini,pada akhirnya melahirkan rasa iri,menengok kelebihan yang dimiliki orang lain. Bahkan iri hati ini ,bila dibiarkan dapat merusakkan keharmonisan dalam rumah tangga,
Suasana hati yang galau dan pikiran yang berkecamuk karena menyimpan rasa iri, menyebabkan wajah kita tidak enak ditengok. sikap dan prilaku kita juga tanpa sadar akan berubah. Yang lama kelamaan semakin mengisolasi diri dari masyarakat dan hidup menyendiri.
Karena orang yang jiwanya terbelenggu oleh rasa iri, maka seluruh harinya bertumpu pada bagaimana caranya untuk menjatuhkan orang lain.Sama sekali tidak terpikirkan untuk membangun diri dan mengoptimalkan seluruh daya hidup dan akal budi yang ada pada dirinya.