Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Inilah Alasannya Mengapa Saya Sering Menulis tentang Masjid

5 Juni 2016   18:20 Diperbarui: 5 Juni 2016   19:09 1066
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keterangan foto: Masjid Lakemba yang terkenal diseluruh Australia/foto : tjiptadinata effendi

Cara paling efektif untuk mengajarkan dan mendidik serta mengingatkan anak cucu kita, bagaimana seharusnya menjalani hidup rukun dan damai dalam keberagaman adalah dengan memberikan  contoh yang konkrit.

Betapapun sederhana dan mungkin tampak sepele, namun sebuah contoh akan jauh lebih bermanfaat dari pada seratus kali memberi nasihat. Setidaknya hal inilah yang sejak dulu kami terapkan dalam keluarga besar kami yang terdiri dari keragaman suku bangsa, latar belakang budaya dan agama. Salah satu dari contoh itu  adalah dengan menuliskan setiap kunjungan kami, walaupun hanya secuil kegiatan yang mungkin bagi orang lain tak ada artinya.

Sebuah tulisan  merupakan  manifestasi dari jiwa kita. Dengan membaca karya tulis kita, maka orang ibarat menengok isi hati kita. Tidak satu jalan  menuju ke Roma, begitu juga ada banyak cara untuk memberikan contoh pada anak cucu kita. Dan salah satu jalan yang saya tempuh ,adalah menuliskan sesuatu tentang orang-orang yang berbeda dalam banyak hal dengan diri sendiri. Tentu semuanya dituis dengan ikhlas, tanpa ada maksud maksud tersembunyi dibelakangnya. Karena dalam posisi sebagai orang yang sudah pensiun, maka bagi saya pribadi hal-hal untuk menarik simpati atau apapun namanya sudah lama berlalu seiring dengan bertambahnya usia.

Menulis tentang Masjid

Ketika menuliskan artikel artikel tentang Masjid, sama sekali saya tidak memiliki tendensius apapun, semata-mata hanya karena saya ingin menuliskannya. Beberapa diantaranya saya cuplik judulnya hanya sebagai gambaran saja.

Untuk apa semuanya ini saya tampilkan? Hanya untuk berbagi sepotong kisah hidup saja, bahwa untuk mengaplikasikan hidup rukun dan damai dalam keberagaman tidak harus lewat pidato yang berapi api, tetapi bisa juga lewat tulisan kita.

Berapa Diantaranya adalah:                             

Jam Berpuasa Umat Muslim Australia Paling Singkat di Dunia  yang dibaca 14.800 dan di facebook: 7.601

Laporan Kunjungan ke Masjid Lakemba yang Terkenal di Australia.

Masjid Lakemba yang terkenal: Masjid Lakemba Sedikit tentang Masjid Lakemba Masjid Imam Ali Bin Abi Thalib di Lakemba, Sydney - Australia. Salah satu masjid besar di Australia di bawah pengelolaan umat muslim keturunan Lebanon. Nama resmi masjid ini sebenarnya adalah Masjid Imam Ali Bin Abi Taleb namun karena lokasinya yang berada di kawasan Lakemba, New South Wales, maka lebih dikenal dengan nama Masjid Lakemba dibandingkan dengan nama aslinya.

Gambaran Sekilas:

  1. tentang sebagian dari Artikel tentang Masjid dan Puasa
  2. Masjid yang mengadopsi gaya arsitektur khas Timur Tengah
  3. Lombok Pulau Seribu Masjid /.. Islamic Centre yang megah
  4. salah satu masdjid di Padang
  5. Masjid Omar di Foley Street kota Wollongong. berasal dari Gereja
  6. Masjid Raya Sumatera Barat:
  7. Terbesar-Termegah dan Tahan Gempa Masjid Raya ...
  8. Memotret Masjid Nurul Ilmi , Kembaran Opera House
  9. Berkunjung ke Masjid Terbesar di Italia Selatan
  10. Makna Hari Raya Bagi Saya yang Non Muslim.
  11. Bukan Muslim ,bukan Pejabat, Setiap Idul Fitri  open House
  12. -Tidak-ada-wine-dan-beer-ketika-berbuka-puasa-bersama
  13.  Kangen Berbuka Puasa Bersama Teman Teman
  14. Jam Berpuasa Umat Muslim Australia Paling Singkat di Dunia
  15. Tantangan Bagi Umat Muslim Menjalankan  Puasa di Australia
  16. Warga Muslim di Islandia Puasa 22 Jam
  17. Masjid di Australia  Buka Puasa Bersama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun