Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Inikah yang Kita Kejar dalam Hidup?

12 Juli 2016   06:42 Diperbarui: 12 Juli 2016   07:09 1342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock.com

Sahabat karib

Teman semasa sekolah saya dulu, sangat akrab.Karena ada beberapa persamaan dengan kondisi saya ,yakni  kami berdua sama sama terlahir dari keluarga besar dan miskin. Saya anak ke 8 dari total 11 bersaudara,dari satu ayah dan satu ibu.Sedangkan teman saya, Adi ,adalah anak ke 6 dari 9 orang total bersaudara.  Kalau dibanding bandingkan, hidup Adi tidak lebih enak dari pada hidup saya.

Kami sekelas dan setiap hari berjalan kaki kesekolah, yang berjarak tempuh sekitar setengah jam berjalan kaki. Itupun kami sudah mengambil jalan pintas, yakni menumpang lewat lewat pagar kawat orang lain,untuk menembus jalan ,hingga keluar di simpang anam.

Sejak sekolah dasar,yang dulu namanya sekolah rakyat, kami berteman baik, kesekolah berjalan kaki berdua dan pulang juga bersamaan.Bila ibu saya memberikan bekal pisang rebus, maka kami makan berdua.Begitu juga bila Adi  mendapatkan ubi rebus dari ibunya, tanpa diminta ,pasti akan dibagikan pada saya. Setiap kali membicarakan nasib, kami berdua saling berjanji,siapa dari antara kami berdua yang terlebih dulu ,dapat mengubah nasibnya, kami akan saling menolong, Dan apa yang kami ikrarkan berdua ,tentu saja  hanya kami berdua yang mengetahuinya.Pokoknya,kami berdua tak ubahnya bagaikan saudara kandung .

Sama Sama Jualan 

Pulang sekolah saya dan Adi sama sama jualan keliling . Dihari  libur sekolah ,kami mancing di Sungai Batang Arau, Mata kail tidak dibeli,tapi dibuat sendiri dari peniti dan untuk nylonnya, nyari yang nyangkut disemak semak, bekas dibuang orang lain. Untuk kayu joran, juga cuma matahkan kayu batang pinping uaang ada di tepian Batang Arau. Umpan juga tinggal ambil di pinggir kali.  Hasilnya lumayan untuk makan malam . 

Persahabatan ini berlangsung sejak sekolah dasar hingga ke SMP. Namun sewaktu di SMP kelas 2 ,kami berpisah,karena ayahnya sudah tidak sanggup lagi hidup dikampung halaman kami di Padang. Mau mencoba mengadu peruntungan di Jakarta .

Kami berdua saling berangkulan  dan menangis Sebuah perpisahan antara dua sahabat yang sama sama senasib dan sependeritaan.

Harta dan Kekayaan Bisa Membuat Orang Lupa Sahabat

Pada beberapa bulan  ditahun pertama ,kami berpisah, setidakknya sebulan sekali pasti kami saling kirim kabar lewat surat. Karena pada waktu itu, telpon adalah sesuatu yang hanya untuk orang kaya,apalagi HP mana ada.  Namun sesudah  itu hubungan terputus sama sekali.

Beberapa Tahun Berlalu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun