Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Indonesia Kembali Berduka

8 Mei 2015   17:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:15 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14310787821876451829

[caption id="attachment_382547" align="aligncenter" width="594" caption="foto: bbc.news"][/caption]

Indonesia Berduka

Menurut berita dari bbc.news telah terjadi kecelakaan Helicopter yang menewaskan Istri duta besar Indonesia dan Malaysia serta duta Besar Norwegia dan Filipina untuk Pakistan. Menurut Pejabat Militer Pakistan, kecelakaan tersebut terjadi di bagian utara Pakistan, namun tidak merinci jam berapa persis terjadinya musibah tersebut.

Helikopter militer itu dilaporkan jatuh pada saat pendaratan darurat di area lembah pengunungan Naltar. Kecelakaan ini mengakibatkan tewasnya enam orang,termasuk diantaranya istri Duta Besar Indonesia. Para diplomat itu sedang dalam perjalanan ke daerah Gilgit-Baltistan di area sengketa Kashmir.

Para pejabat dijadwalkan menghadiri peresmian proyek kereta gantung yang dibangun oleh angkatan udara untuk wisatawan. Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif dijadwalkan meresmikan fasilitas itu, tapi pesawatnya berbalik arah dari Gilgit setelah menerima laporan kecelakaan tersebut. Penyebab kecelakaan masih belum diketahui. Duta Besar Belanda, Marcel de Vink dan Duta Besar Polandia Andrzef Ananicz terluka dalam kecelakaan Mh-17 ini.Helikopter ini membawa 17 orang penumpang,termasuk  11 warga asing

13 korban luka luka masih dirawat di Rumah Sakit Militer Gabungan di Jutial, sekitar 3o Km dari daerah dimana kecelakaan tersebut terjadi.Menurut Al Jazeera.news.pesawat helikopter ini jatuh didaerh Naltar,Lembah al Gilgit[Baltistan,sekitar 300 Km utara ibu kota Islamabad.(sumber berita: bbc.news/Al Jazeera)

Kecelakaan bisa datang kepada siapa saja. Tidak memilih suku, bangsa,agama dan latar belakang pendidikan,termasuk status sosial. Ada begitu banyak orang yang berkerja ditempat tempat yang rawan akan bahaya, namun selama bertahun tahun, tetap sehat walalfiat.

Pepatah kuno mengatakan ”Mujur tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak”  Mungkin inilah jawaban yang paling sederhana, ketika suatu kejadian yang tidak disangka sangka terjadi. Seperti halnyaperistiwa MH 370, yang hingga kini, tetap merupakan misteri penerbangan terbesar dalam sejarah. Dimana 7 orang warga negara Indonesia ikut di dalam pesawat misterius tersebut. MH370 membawa 239 penumpang dan awak ketika menghilang pada 8 Maret 2014 dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing.

Kemudian menyusul jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501, yang meninggalkan Bandara International Juanda di Surabaya ,menuju ke Singapura. Namun tanggal 28 Desember, 2014 kehilangan kontak dan dinyatakan jatuh kelaut Jawa,dengan membawa penumpang 162 orang.

Kini Kembali Indonesia  Berduka.....

Mt.St.Thomas, Mei, 2015

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun