Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ikut Rayakan Idul Fitri, Boleh Nggak Ya?

24 Juni 2017   23:04 Diperbarui: 25 Juni 2017   13:08 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: mudikgratis.com

Seperti yang sudah pernah saya tuliskan dalam artikel terdahulu. bahwa ketika kami masih tinggal di Kota Padang, setiap tahun kami 2 kali merayakan hari raya. Yakni ,,Imlek dan Idul Fitri.Mengapa?Karena pada waktu itu ,anak anak dari tetangga,sekeliling rumah kami di Wisma Indah I,datang bertamu .Begitu tiba didepan pintu pagar,yang tidak pernah di kunci,kecuali malam hari,mereka sudah menyapa "Asalammualaikum ,Selamat Hari Raya idul Fitri ,Minal Aidin Wal Faizin" Nah,tega nggak kita mengatakan kepada anak anak tersebut:" Maaf ya ,kami tidak merayakan Idul Fitri?"Maka terlepas apakah tindakan kami salah atau benar,kami selalu membuka pintu rumah lebar lebar dan mempersilakan semua anak anak masuk. 

Kebiasaan ,kalau merayakan Imlek,maka setiap anak kami bagikan angpau. Karena itu ,kami memperlakukan mereka dengan cara yang sama.
Sejak saat itu, setiap tahun,Imlek dan idul Fitri,kami lakukan Open House. Baik teman teman dari ORARI (pada waktu itu),tetangga,karyawan kami dan pekerja di gudang datang ramai ramai dan saling berbaur,,tidak ada yang diistimewakan.


30 Tahun Berlalu ,Tapi Tradisi Tersebut Masih Berlanjut


Sudah 30 tahun berlalu.sejak kami tinggalkan kota Padang.Anak anak yang dulu datang kerumah kami setiap Imlek dan idul Fitri,kini semua sudah dewasa ,bahkan anak anak mereka sudah sekolah. Namun setiap idul Fitri dan Imlek,kami masih menerima ucapan :"Selamat Hari Raya Idul Fitiri . Minal Aidin Wal Faizin" Dan tanpa merasa bersalah,saya selalu menjawab :'Terima kasih. Selamat Hari Raya Idul Fitri ,Mohon maaf lahir batin."

Tanpa ada maksud maksud tertentu. Dan saya tidak tega untuk mengatakan :" Maaf,saya tidak merayakan idul Fitri".Karena sesungguhnya mereka sudah mengenal kami sejak dulu dan tahu persis siapa kami.


Karena itu pada kesempatan ini. kami sekeluarga ,mohon izin untuk menyampaikan ucapan :"Selamat Hari Raya Idul Fitri"kepada siapa saja yang merayakannya. Mohon maaf lahir dan batin."


Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun