Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Hindari Investasi Mengambang

15 Februari 2016   14:12 Diperbarui: 15 Februari 2016   14:54 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hindari Investasi Mengambang

Investasi untuk masa depan anak dan investasi juga untuk masa masa tua kita, tentu menjadi impian setiap orang. Besar atau kecilnya, tentu terpulang kepada kemampuan pribadi setiap orang.

Investasi bukan hanya baik, malahan sangat penting untuk masa depan keluarga. Karena betapapun hebatnya seseorang, tidak dapat dipastikan dapat bekerja seumur hidup. Makanya perlu :”Passive income” ,yang dapat menghasilkan sesuatu ,ketika karena berbagai sebab, kita tidak mampu lagi menjalani bisnis ataupun bekerja. Hasil ini dapat merupakan  masukan setiap bulan, bisa juga merupakan penambahan nilai investasi dalam jangka waktu panjang. Namun memilih inevestasi merupakan hal yang sangat menentukan. Salah membajak sawah, akan rusak padi semusim. Salah memilih investasi, akan merusak seluruh hidup kita bersama keluarga.

Berbagi Pengalaman

Sama sama Beli Apartemen

20 tahun lalu, penjualan apartement  sedang: ”booming” di kota kota besar, terutama di Jakarta. Boleh diangsur 3 tahun, 5 tahun, bahkan bagi yang usia masih muda, boleh dicicil sampai 10 tahun.

Kami juga ikut bayar cicilan dan memilih di Kemayoran dengan Perusahaan Pembangunan yang sudah terkenal bonafide, walaupun harganya  lebih mahal sekitar 20 persen, dibandingkan  dengan yang dibangun dilokasi lain. Untuk tipe 100 meter persegi, total hingga lunas Rp.510.000.000,-- sedangkan untuk tipe yang sama, dilokasi Jalan Rajawali hanya Rp.390.000.000,--

Teman kami memilih membeli cicilan di lokasi yang harganya lebih murah. Dalam waktu dua tahun, apartemen yang kami bayar cicilan sudah hampir rampung, sedangkan yang dibeli oleh teman kami, ternyata bermasalah dengan bank. Uang muka yang sudah terlanjur dibayarkan ,tidak tentu ujung pangkalnya. Mau mengadu? kemana?

  • Melaporkan uang DP untuk beli apartement tidak dikembalikan.,tidaklah mudah :
    harus miliki bukti lengkap, atau malah melapor bisa jadi boomerang
  • Melapor,berarti siap untuk sewaktu waktu di panggil jadi saksi
  • Bolak balik ke Kantor Polisi, dan Pengadilan ,tidak gratis
  • Disamping waktu yang bisa dimanfaatkan untuk pekerjaan lain, tersita

Karena  itu teman saya memutuskan: ”mengikhlas  paksakan” uang muka dan cicilan yang sudah terlanjur di bayarkan. Jumlahnya lumayan besarnya.

Saya Pribadi Juga Ketiban Sial

Beli Tanah di Kinali -Sumatera Barat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun