Belakangan ini, dimana mana terjadi konflik. Baik yang memang terjadi akibat benturan kepentingan antara orang perorang,maupun antara kelompok dengan kelompok lainnya. Ada konflik yang memang terjadi ,karena masing masing pihak, ingin memenangkan pertarungan untuk mendapatkan apa yang menjadi tujuannya. Disamping itu,tidak kurang banyaknya terjadi konflik akibat dengan sengaja diciptakan untuk mengeruk keuntungan pribadi, maupun kelompok. Akibatnya orang perorangan secara pribadi, maupun antar golongan, terjadi saling serang menyerang.
Tapi tulisan ini, sama sekali tidak akan membahas tentang konflik eksternal, yang bilamana di postingkan,tidak akan memberikan manfaat apapun. Malahan yang pasti akan menciptakan perseteruan.
Waspadai Konflik  Internal Pribadi
Daripada melibatkan diri kedalam konflik eksternal yang mungkin saja sebagian besar dari kita tidak memahami secara mendasar, apa yang sesungguhnya terjadi. Kita hanya mendengar membaca sana sini dan menampung informasi secara random tanpa tahu mana yang benar dan mana yang hoax. Maka alangkah baiknya, bila kita fokus pada konflik internal yang justru terjadi di dalam diri kita sendiri.
Konflik internal pribadi ini dapat dikatakan dialami oleh semua orang. Hanya saja kadarnya yang berbeda. Ada konflik yang sifatnya ringan, sehingga dapat diabaikan dan tidak sampai membahayakan kesehatan kita.
Tetapi ada konflik internal, yang sifatnya sangat mendalam, sehingga membuat orang menjadi frustuasi  kalau tidak ditemukan jalan keluarnya. Konflik ini tercipta, bilamana hasrat hati yang didalam bahasa Inggeris disebutkan sebagai :"desire" untuk mencapai suatu target dalam hidup kita,yang menjadi motivasi diri,untuk bekerja mati matian guna menjadikannya sebuah kenyataan. Akan tetapi ,bilamana hasrat hati itu,berlawanan dengan akal budi, yang melogikakan ,bahwa apa yang dicita citakan atau didambakan adalah sesuatu yang tidak baik atau akan membahayakan diri,maka terjadilah konflik dalam bathin kita.
Contoh yang paling sederhana dan sering kali terjadi dimana mana adalah ketika hasrat hati seseorang yang sudah berumah tangga,entah itu suami ataupun istri,sangat berhasrat untuk mengubah nasibnya dengan cara bekerja diluar negeri. Karena dalam angan angannya,sesudah 2 atau 3 tahun bekerja diluar negeri,maka ia dapat pulang kembali ditengah keluarga,untuk membangun keluarga yang berkecukupan.
Akan tetapi ,akal budi menganalisa ,bahwa selama kurun waktu dua atau tiga tahun berada diluar negeri,jauh dari keluarga,apapun bisa saja terjadi. Kalau bukan suami yang tergoda oleh wanita lain,bukan tidak mungkin istri yang akan tergoda oleh pria lain. Maka antara hasrat hati dan akal budi terjadi konflik. Yang menyebabkan  stress terselubung. Disatu sisi,berupaya dengan segala cara untuk mendapatkan visa kerja ,dengan mengorbankan uang simpanan dalam jumlah yang tidak sedkit,sedangkan disisi lain,akal budi tidak dapat menerimanya.
Konflik Bathin
Konflik bathin,yang diciptakan oleh diri sendiri,tak kurang berbahayanya ,dibandingkan dengan konflik eksternal. Konflik ini,merongrong pikiran dan bathin,menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan.Antara lain:
- tidur gelisah
- menjadi tempramental
- sakit kepala
- pusing
- maag kambuh
- terjadi aritmea(ritme jantung tidak teratur)
- prilaku menjadi labil
- menjadi peragu
Pengalaman Pribadi