Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hidup Tanpa Beban Adalah Kebahagiaan Tak Ternilai

6 Agustus 2016   20:29 Diperbarui: 6 Agustus 2016   20:57 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto : tjiptadinata effendi di tengah tengah wild flower di Margareth River/ foto : dokumentasi pribadi

Hidup tanpa beban batin,merupakan sebuah kebahagiaan dan kedamaian yang tidak ternilai  dalam hidup ini.Selalu ada rasa damai dan ketenangan dalam hati kita.  Salah satu kuncinya adalah:" jangan berjanji bila tidak bisa menepati" .Katakanlah :" tidak" daripada mengulur ulur waktu, yang tidak hanya akan menjadi beban bagi diri sendiri,tapi sekaligus memberikan harapan kosong kepada orang lain

Jangan lakukan pada orang lain,sebagaimana kita tidak ingin diperlakukan..Karena  bila kita merasakan sakit diperlakukan dengan tidak selayaknya,maka orang lain juga akan merasakan hal yang sama.

Hindari Mengulur Ulur Janji

Sering kali kita tidak tegaan menjawab :” tidak bisa”, karena kuatir akan melukai perasaan orang lain atau membuat orang kecewa. Maka mencoba mengulur ulur waktu. Dengan mengatakan :” Saya akan rundingkan ,nanti saya kabarkan” Atau  saya akan pikirkan ,bila  memungkinkan  akan segera saya kabarkan. Padahal dalam  benak kita, sudah ada jawabannya  ,yakni :” tidak bisa”

Kita tidak menyadari,bahwa semakin lama kita menunda nunda atau mengulur ulur waktu,akan semakin melukai dan menyakiti hati orang lain. Karena pada akhirnya, jawaban yang diterimanya adalah kata :” tidak”

Secara tidak  langsung,kita sudah memberikan harapan kosong pada orang lain. Menyebabkan ia berharap ,sesuatu yang sesungguhnya,tidak akan diperolehnya. 

Bagaimana Bila Diri Kita yang Berada Dipihak  Lain?

Coba  kita bayangkan, ketika  kita sangat perlu uang,guna membawa anak berobat.Dan mencoba meminjam uang pada kerabat dekat atau sahabat dekat. Akan tetapi ketika menyampaikan harapan kita, tidak ada jawaban yang tegas. Jawaban  yang kita terima adalah:
 “Maaf, istri saya lagi tidak dirumah.ntar malam saya tanyakan ya” atau

“Aduh,saya tidak ada uang kontan,besok saya coba usahakan ya”

Keesokan harinya ,ketika kita datang lagi dengan sejuta harapan ,ternyata belum juga dapat pinjaman. Dan dijawab oleh kerabat kita :” Aduh,tadi malam istri pulang sudah larut malam,jadi belum sempat nanya nih, coba ntar sore lah ya”

Bagaimana perasaan kita?  Pasti hati kita akan semakin terluka.Nah, karena itu ,sebelum kita memperlakukan orang lain, dengan cara yang tidak elok,alangkah baiknya,bila kita coba menempatkan diri pada posisi orang lain. Sehingga kita tidak akan pernah melakukan pada orang lain, apapun yang kita sendiri,tidak ingin diperlakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun