Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hasil Penelitian di Australia: Obat Antimalaria Ampuh Sembuhkan Kanker

13 September 2014   04:06 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:50 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14105304451954451984

[caption id="attachment_342381" align="aligncenter" width="440" caption="anti malaria drug could reverse cancer/abc radioaustralia"][/caption]


Gambar mikroskopik dari mata lalat buah yang menunjukan mutasi sel berwarna biru dan merah, yang menyembuhkan dan membalikan sel kanker di mata lalat buah itu.

Hasil Penelitian di Australia :”Obat anti Malaria, Ampuh Sembuhkan Kanker”

Khusus bagi pasien yang terkena serangan kanker atau mungkin salah seorang sahabat atau kerabatnya yang menderita kanker, ada berita menggembirakan dari Australia. Sebuah penelitian di Australia secara tidak sengaja mendapati kalau obat anti malaria umum - Chloroquine ,yang dapat dibeli secara bebas di toko toko obat di Indonesia,- ternyata berpotensi menyembuhkan kanker. Penelitian ini menemukan kalau obat anti malaria itu mampu membalikkan pertumbuhan sel kanker.

Pakar dari Pusat Kanker Peter MacCallum di Melbourne mengatakan percobaan yang mereka lakukan di laboratorium berhasil menemukan mutasi yang serupa dengan mutasi yang dibutuhkan parasit malaria untuk bisa berkembang biak.Professor Helena Richardson pemberian obat anti malaria umum ternyata bisa membalikkan mutasi sel kanker.

"Kami menemukan kalau mutasi didalam protein tersebut merupakan hasil dari  pengaturan ulang komunikasi antar sel."Dari proses menganalisa apa yang sebenarnya terjadi kami mendapati kalau ternyata ada keterkaitan antara apa yang sesungguhnya terjadi di dalam sel kanker ini dan apa yang dibutuhkan agar parasit malaria mampu bertahan didalam sel darah manusia,"

Profesor Richardson mengatakan para peneliti kemudian mengobati sel kanker dibagian mata lalat buah itu dengan obat anti malaria umum Chloroquine. Kita menemukan setelah kita obati lalat buah itu dengan obat anti malaria, ternyata obat itu mampu membalikkan keadaan sel kanker yang berkembang dibagian mata lalat buah tersebut, dan sel kanker itu kembali normal lagi

Penelitian berlanjut pada uji coba pada manusia

Lalat buat jenis Drosophila melanogaster yang digunakan dalam ujicoba pengobatan ini, berbagi sekitar 70% dari gen manusia penyebab kanker. Profesor Helene Richardson sekarang berharap dapat  melanjutkan percobaan yang dia lakukan dengan metode ini pada manusia untuk melihat apakah obat anti malaria - Khloroquine memiliki efek yang sama.

Mengingat obat  ini terbilang aman dan telah digunakan luas untuk mengobati pasien malaria, kita bisa dengan mudah menggunakan obat ini dan jika kita menemukan semacam pola yang sama yakni dapat mengubah sel kanker pada manusia, maka kita bisa mengobati manusia dengan obat ini,Seperti yang kita ketahui,hingga saat ini , kemoterapi boleh dikatakan merupakan upaya terakhir para penderita kanker. Kendati sama sekali tidak ada jaminan kesembuhan,sedangkan disisi lainl sudah pasti menimbulkan kerusakkan pada cel cel tubuh manusia. Setidaknya mengalami kerontokan rambut.

Jika obat ini bisa secara spesifik menyasar pada sel kanker dan tidak mempengaruhi sel yang normal maka pengobatan ini akan dapat memberikan keuntungan yang luar bisa melebihi kemoterapi yang merupakan metode pengobatan yang sangat kasar karena merusak semua sel didalam tubuh (sumber: abc radioaustralia)

Catatan Penulis:

Professor Peneliti ini patut mendapatkan apresiasi dari dunia,karena fokus pemikirannya adalah bagaimana agar pasien yang terserang kanker bisa sembuh,tanpa efek samping yang sangat berbahaya seperti kemoterapi.Padahal bila ditinjau dari uang masuk untuk rumah sakit, maka kemoterapimerupakan sarana yang cukup potensial.

Bila kelak, Chloroquine yang dapat dibeli secara bebas di toko toko obat,dapat menggantikan peran kemoterapi yangsangat mahal dan berbahaya bagi tubuh manusia,maka sudah dapat diramalkan bahwa disatu sisi akan memberikan harapan baru bagi penderita kanker, terutama yang berada dalam keluarga pas pasan. Sebaliknya bagi sebuah rumah sakit khusus penderita kanker, tentu akan menimbukan efek sebaliknya.

Mount Saint Thomas. 12 September ,2014

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun