Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Generasi yang Terampas

17 Januari 2014   16:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:44 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_306562" align="aligncenter" width="300" caption="ilustrasi The Stolen Generation/ google images/creative,spirit.com"][/caption]

Generasi Aborigin Yang Terampas

Satu generasi orang Aborigin,yang merupakan penduduk Asli Australia ,pernah terampas atau disebut dengan istilah “the stolen generation.” . Kisah pahit getir dan memilukan ini,secara terbuka di muat dalam buku “Australian Citizenship”,yang diterbitkan secara resmi oleh Pemerintah Australia. Kita perlu belajar dari sejarah,bahwa kesalahan yang sudah terjadi.bukan untuk ditutupi,tetapi untuk disadari dan diubah. Mengakui kesalahan dan minta maaf,tentu tidak serta merta menghapus noda dosa yang sudah diperbuat. Tetapi setidaknya ,orang /bangsa yang berani mengakui kesalahan secara terbuka,adalah patut dihargai.

Isi Permohonan Maaf.

The Apology to the Stolen Generations2008

On 13 Februari 2008,the Australian Prime Minister (Kevin Rudd) made a national apology to the Stolen Generations in the Australian Parliament. He spoke on behalf of Australians .He said story for the way indeigenous Australians had treated in the past. He said sorry especially for the way that indigenous children had been taken from their parents,

The speech was aired on television and radio stations .Thousands of Australians gathered together in public places and in their workplaces to listen to the “sorry” speech. The speech officially listed past injustices and apologised for them. This was an important step towards the healing of the indigenous people and to making sure that these injustices would never happen again. The sorry speech was an important step forward for all Australians…..”(pernyataan ini dibukukan dalam Australian Citizenship yang secara resmi diterbitkan oleh Australian Government).

[caption id="attachment_306563" align="aligncenter" width="300" caption="foto: ribuan orang menyaksikan di televisi,ketika Kevin Rudd menyampaikan permohonan maaf di Canberra./ft.google images"]

1389949349458742298
1389949349458742298
[/caption]

Minta Maaf Secara Resmi dan Terbuka

Pada 2008, Perdana Menteri Australia secara resmi meminta maaf kepada semua warga generasi terampas.

Setiap negara ,pasti pernah memiliki sisi sisi gelap dalam perjalanan sejarah. Entah hal itu di akui atau tidak,diungkapkan secara terbuka,ataupun diupayakan untuk dihapus dari sejarah,namun sebuah peristiwa tidak mungkin pupus dalam ingatan orang /suku/kaum yang pernah merasakan akibatnya..

Niat baik ,yang kebablasan

Pada mulanya,pemerintah melihat banyak anak anak Aborigin yang terlantar dan tidak terurus.Hidup dialam terbuka dan jauh dari kebersihan,pendidikan ,serta kesehatan. Oleh karena itu tokoh tokoh masyarakat ,mendukung niat baik pemerintah untuk melakukan penertiban anak anak terlantar ini, dengan bertujuan untuk tujuan pembauran,.Namun dalam prakteknya,niat awal ini berubahtotal dalam pelaksanaannya. Para petugas tidak hanya mengumpulkan anak anak yang tak diurus oleh orang tua mereka,tapi berujung pada pencurian generasi – generasi muda orang – orang aborigin dari orang tua dan keluarga mereka.

Generasi – generasi muda ini secara paksa dicuri dari keluarganya, masuk dalam program misi dan asrama serta mereka dipisahkan secara fisik dan sosial dengan keluarga mereka . Hingga tahun 1970,sekitar 100 000 anak Aborigin Australia dinyatakan sebagai milik negara.

Generasi yang terampas,yang pada awalnya dimaksudkan untuk diasramakan agar dapat berasimilasi, untuk berbaur dengan kebudayaan yang asing bagi mereka yaitu kebudayaan Barat.Sehingga dengan demikian,diharapkan kelak mereka akan berbudaya seperti orang barat, Tetapi dalam prakteknya, penanganan yang dilakukan pada generasi yang terampas,berseberangan dengan salah satu syarat terjadinya asimilasi, yaitu terciptanya rasa toleransi dan simpati.

Tujuan pertama misi ini, adalah untuk menolong suku Aborigin yang biasa hidup secara liar di alam bebas,dapat menjadi manusia yang lebih maju,baik dalam hal kesehatan dan kesejahteraan ,maupun dalam hal pendidikan.Namun tujuan ini menjadi terkandas,ulah penerapan yang bertolak belakang dengan tujuan awal..Kendati semulanya,pemikiran pemisahan generasi adalah hanya berupa pemisahan psikologis, namun ternyata dalam prosesnya berujung juga pada pemisahan fisik secara paksa.

[caption id="attachment_306565" align="aligncenter" width="300" caption="ilustrasi : sorry Aboriginal /google images/creative spirits."]

1389949555103829637
1389949555103829637
[/caption]

Beda Pandangan

Bagi para aborigin, metode asimilasi yang tepat adalah membiarkan mereka berada dalam gaya hidup sesuai dengan budaya mereka sendiri,namun memberikan mereka kesempatan atau peluang untuk mendapatkan kehidupan yang mapan .Serta dalam pekerjaan tetap tanpa menggunakan paksaan atau membatasi kebebasan mereka. Hanyapendekatan yang bersifat manusiawi yang dapat merangkul suku terampas ini. bukan kekerasan paksaan.

Kendati dalam kenyataannya,anak anak dari generasi terampas ini , ketika di asrama mereka diperlakukan secara baik, namun tidak dapat menutupi rasa kehilangan mereka terhadap keluarga .Semua anak – anak sekolahan dirawat dalam aturan asrama .Mereka diizinkan sesekali untuk mengunjungi keluarga mereka atau kesempatan sekali keluar dalam sebulan, Meskipun mereka setiap hari keluarga mereka dapat melihat mereka dari balik pagar asrama.

Sejak tahun 2008,pemerintah Australia telah menyadari,bahwa cara yang dipraktekkanselama ini sangat keliru dan melanggar hak hak azasi orang Aborigin. Mereka sudah memahami,bahwa tanpa menghilangkan identitas aborigin pun, generasi muda Aborigin dapat memperoleh kemajuan dalam pendidikan ,tanpa perlu dipaksakan.

Menebus Dosa

Untuk membuktikan bahwa Pemerintah Australia,secara sungguh sungguh ingin memperbaiki kesalahan masa lalu,bukan hanya dengan minta maaf secara terbuka,melainkan melalui pemberian berbagai fasilitas kepada seluruh orang Aborigin. Berupa : bebas biaya perawatan/kesehatan, sekolah dan melahirkan. Bahkan untuk setiap bayi yang lahir,diberikan sejumlah uang,untuk kesejahteran anak dan ibu. Masih ditambah lagi,bantuan sejumlah uang bagi yang ingin membangun rumah mereka.

Kendati upaya ini,tidak secara serta merta menghapuskan kesalahan yang sudah terjadi,tetapi minimal Pemerintah Australia ,telah menunjukkan kepada orang Aborigin,bahwa mereka sungguh sungguh ingin menebus kesalahan yang telah terjadi.

Walaupun butuh waktu untuk menyembuhkan luka hati mereka,tapi waktu akan menjadi obat terbaik,sehingga kedepan orang Aborigin dengan tetap pada tradisi dan budaya aslinya,dapat mengejar ketinggalan mereka .

Catatan Penulis:

Tiap negara pasti memiliki sisi gelap dalam perjalanan sejarah. Namun ada yang mengakui secara terang terangan,ada juga yang mencoba menghapus jejak ,dengan menciptakan sejarah semu. Namun diakui ataupun tidak,suatu fakta yang sudah terjadi tidak bisa terhapus dari orang orang yang pernah merasakannya.Sesungguhnya sejarah adalah pelajaran bagi umat manusia,untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Wollongong, 17 Januari,2014

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun