Setiap Penulis, terlepas dari penulis professsional, maupun orang yang menulis hanya karena alasan hobbi atau terapi diri atau maupun sekedar pengisi waktu,tentu sangat senang bila tulisannya banyak pembacanya. Walaupun ada yang mengatakan,dibaca atau tidak dibaca,tidak menjadi masalah, tentu hal tersebut adalah hak orang untuk mengatakan sesuatu tentang dirinya sendiri.
Tapi ,bagi saya pribadi,begitu tulisan saya menyurut jumlah pembacanya,maka hal pertama yang saya lakukan adalah introspeksi diri.Dan mencoba menganalisa beberapa kemungkinan,antara lain:
- tulisan saya berkutat hanya dari itu ke itu juga,hingga membosankan
- tulisan tidak mengikuti trend
- tidak uptodate
- menghadirkan kesan kuno dan sudah out of date
Introspeksi dimaksudkan adalah untuk dapat memperbaiki mutu tulisan sendiri. Kalau sudah diperbaiki dan ternyata masih sangat minim  pembaca,berarti sudah waktunya mencoba mengubah topik penulisan . Kalau semuanya sudah dilakukan dan masih tetap tidak membawa hasil,berarti sudah waktunya untuk mengundurkan diri dari dunia tulis menulis. Karena bila tulisan kita,hanya dibaca Admin dan anggota keluarga sendiri,berarti tidak lagi layak untuk ditayangkan. Karena tidak sesuai dengan thema :"Beyond The Blogging"
Melupakan Norma Kepatutan  Hanya Untuk Kejar Jumlah Pembaca,Untuk Apa?
Kalau sekedar hanya menulis agar dibaca banjak orang,sangat mudah Contoh sederhana saja,bila  menuliskan judul tulisan :
"Ternyata Nama Asli Jokowi adalah Tjoa Kok Hwie, ,Hal ini sudah dikonfirmasi dengan yang bersangkutan "
Saya amat yakin,dalam hitungan menit akan ada puluhan dan ratusan yang akan membacanya. Kemudian saling berargumentasi  dan maki memaki, maka dalam hitungan tidak sampai 10 menit ,akan bertengger di NT.
Agar tidak disebut Hoax.maka dalam tulisan ,saya cukup menjelaskan,bahwa Jokowi yang dimaksudkan ,bukanlah Presiden R.I,melainkan Tjoa Kok Hwie, penjual Bakmi di  Lokasari ,yang dipanggil pak Jokowi.Alamat lengkapnya adalah Jalan Taman Sari nr. abcd /Rt.007/RW.008 - jakarta " Beres kan? Kalaulah bagi kita,yang penting tulisan kita ramai yang membaca,maka tanpa merasa bersalah ,akan menulis dan mempublished "berita berita" sebagaimana yang dicontohkan. Padahal sesungguhnya, tulisan tersebut ,sama sekali tidak ada manfaatnya.Bahkan bagaikan menyiramkan bensin ke bara yang menyala.Tapi untuk apa?
Tidak Ada Loe,Tidak Rame?
Atau mungkinkah hal ini memang justru diperlukan,seirama seperti kata iklan:" Kalau tidak ada Loe,tidak rame? Kalaulah memang hal ini adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan atau dicegah, tentu akan merupakan sebuah proses pembelajaran diri bagi kita semuanya.Setiap orang bebas menulis apa saja.selama tidak berkaitan dengan sara dan sesuai dengan aturan main,yang ditetapkan oleh  Admin.
Tulisan ini,hanyalah sebuah masukan, sesuai dengan anjuran dari Presiden RI , Joko Widodo:" Tulislah hal hal yang bersifat optimis dan membangun" Yang kalau boleh diartikan adalah menjauhkan diri dari menulis hal hal yang bersifat menjatuhkan semangat,apalagi sampai menciptakan perpecahan.