Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Cara Lain untuk Berbagi

3 Juli 2016   14:06 Diperbarui: 5 Juli 2016   12:08 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
*untuk aplikasikan hidup berbagi, tidak harus menunggu hingga hidup berkecukupan atau kaya*/foto: tjiptadinata effendi

Banyak orang berpikir, hanya orang kaya yang dapat menerapkan hidup berbagi.Atau setidaknya yang hidupnya sudah mapan, berkecukupan  barulah pantas untuk mengaplikasikan hidup berbagi . Padahal sesungguhnya , setiap orang ,dengan cara dan kemampuan diri masing masing ,dapat mengambil bagian , dalam mempraktikkannya.

Tadi pagi , ada hal yang tampaknya sepele,namun sesungguhnya menampilkan sebuah pesan moral dengan cara yang sangat sederhana,bahwa sesungguhnya, ada banyak jalan untuk berbuat kebaikan.Sehabis acara ibadah , dilaman gereja tampak tersusun puluhan meja,,yang diatasnya sarat dengan beragam barang barang.

Foto: Koleksi Tjiptadinata Efendi
Foto: Koleksi Tjiptadinata Efendi
 Mulai dari barang barang kecil ,seperti :
  • pembuka kaleng
  • Sendok garpu
  • Gunting
  • Sendok
  • Piring
  • Gelas
  • Cangkir
  • teko

Hingga Barang Barang  lainnya  :

  • Alat pembakar roti
  • Peralatan masak memasak
  • Lukisan
  • Cermin
  • Tungku gas portable
  • Kipas angin
  • Penyedot debu
  • Termos air hangat
  • Kotak P3 K
  • Jam dinding

Barang Keperluan Wanita:

  • Kotak make up
  • Dompet
  • Tas wanita
  • Syal
  • Topi
  • Dan lainnya

Foto: Koleksi Tjiptadinata Efendi
Foto: Koleksi Tjiptadinata Efendi
Dibawa Oleh Umat

Semua barang yang ada disana,merupakan sumbangan dari umat ,Ada yang masih baru da nada yang sudah bekas.Tapi semuanya dalam kondisi layak pakai. Inilah salah satu bentuk cara  menerapkan hidup berbagi yang merupakan inisiatif dari Kaum Wanita dari Gereja di Jalan Albion,Joondalup.Karena dalam setiap rumah tangga, pasti ada barang barang yang sudah sekian tahun parkir di gudang atau dibawah kolong meja,tanpa disentuh. Mungkin saja karena memang tidak diperlukan atau mungkin saja tidak tahu kegunaannya. 

Benda benda ini dapat berupa apa saja.Misalnya, strikaan yang mungkin sudah 3 unit dirumah atau gunting yang sudah lusinan dan sama sekali tidak pernah dimaanfaatkan.Maka darpada barang barang tersebut menjadi penghuni dalam rumah selama bertahun tahun,tanpa disentuh,alangkah baiknya bila di berikan kepada orang lain,yang mungkin saja ,sangat membutuhkannya. Namun, tentu tidak mudah bagi kita.untuk mencari siapa dan butuh apa? Maka jalan singkat dan tepat adalah seperti yang di terapkan oleh kaum wanita, yang tergabung sebagai Voluntir di Albion Church ini.

Unik

Setiap orang ,bebas memilih, barang barang mana yang mau diambil dan dibawa pulang.Kemudian memasukkan  sumbangannya kekotak yang sudah disediakan.  Semua uang yang terkumpul dalam kotak sumbangan,akan diserahkan  100 persen untuk para pengungsi.Termasuk  uang yang disumbangkan oleh warga,  yang tidak merasa perlu mengambil barang, namun menititpkan sumbangan dalam bentuk amplop dan dimasukkan  kedalam kotak sumbangan,akan dihitung ramai ramai oleh beberapa orang Voluntir.

Mengingat bahwa para pengungsi tidak termasuk dalam undang undang ,diantara orang orang yang akan menerima bantuan dari pemerintah melalui Centrelink.maka perlu ada swadaya dari masyarakat untuk membantu meringankan beban hidup mereka.Tanpa memilih dan memilah dari mana para pengungsi ini berasal ,apa suku bangsanya dan apa agamanya. Karena sudah menjadi tradisi bagi orang Australia, tidak tertarik menanyakan tentang hal hal tersebut. Bagi mereka ,menerapkan hidup berbagi itu bersifat universal .Tidak membedakan asal muasal dan latar belakang kehidupan mereka..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun