Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cara Efektif Ubah Majalah Jadi Senjata

17 Mei 2016   20:07 Diperbarui: 17 Mei 2016   21:03 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
keterangan foto: majalah tampak sangat sepele,tapi bisa diubah dalam hitungan detik jati senjata ,untuk bela diri

Belakangan hampir setiap hari terjadi tindak kekerasan . Dan yang paling banyak jadi korban adalah kaum wanita. Walaupun  cukup banyak wanita yang menguasai self defence atau ilmu bela diri,namun sebagian besar sama sekali tidak pernah dibekali dengan kemampuan apapun. Sehingga menjadi sasaran empuk bagi predator.

Sesungguhnya pada prinsipnya, banyak bagian bagian dari tubuh kita yang dapat dijadikan senjata,seperti tinju,siku,bagian dari pergelangan tangan,bahkan bilamana diperlukan, kepala kita dapat dijadikan senjata dahsyat untuk merobohkan penyerang,

Ada begitu banyak kursus kursus bela diri, yang belakangan sangat laris.Misalnya : kungfu, taekwondo,karate  ,silat dan lain lainnya. Namun menguasai ilmu yang manapun, jelas tidak dapat dikuasai dalam waktu singkat. Bahkan tidak dapat dikuasai dalam hitungan bulan. Contohnya, cucu  pertama kami ,sejak usia 6 tahun sudah ikut berlajar wushu secara efektif,yakni seminggu 3 kali. Baru diusia 18 tahun ia menguasai ilmu bela diri ini dengan baik dan di usia 20 tahun mendapatkan medali emas ,untuk pertandingan diseluruh Australia. . Jadi butuh waktu bertahun tahun untuk dapat menguasainya.

Saya sendiri sewaktu masih muda,butuh waktu selama 6 tahun belajar Karate.Itupun hasilnya tidak pernah sekali juga dapat medali. Oleh karena itu banyak orang menjadi pepsimis bila disarankan belajar ilmu self defence ,karena butuh waktu dan ketekunan berlatih.

Sementara itu setiap kali keluar rumah, terutama kaum wanita dihantui oleh perasaan was was,apalagi yang sering pulang malam,karena perkerjaaanya.

keterangan foto: berlatih diri,agar dalam hitungan detik ,dapat mengulung majalah sepadat mungkin,sehingga jadi senjata ampuh/tjiptadinata effendi
keterangan foto: berlatih diri,agar dalam hitungan detik ,dapat mengulung majalah sepadat mungkin,sehingga jadi senjata ampuh/tjiptadinata effendi
Setidaknya Ada Pegangan

Nah,apakah berarti harus menyerah pada keadaan? Karena kita tidak mungkin minta pengawalan polisi 24 jam sehari, Juga tidak mungkin mengantongi senjata tajam,apalagi sejata api dalam tas. Maka dari pada jadi korban konyol setidaknya harus ada suatu pegangan pada diri kita Sehingga in case of emergency, kita tidak korban dan tewas secara konyol.

Banyak teori yang menyarankan ,bila diserang,maka gunakan kuku untuk mencakar wajah pelaku.Atau genggam kunci diantara sela jari tangan dan hantamkan kewajah pelaku. Ketika pelaku kejahatan kesakitan,maka ada waktu dan peluang untuk melarikan diri.

Ada juga yang saran untuk selalu membawa hair spray atau Kejutan listrik,yang dapat digunakan bila dalam keadaan emergency.

keterangan foto: setelah digulung padat,maka majalah sudah berubah ujud jadi senjata,yang tak ubahnya bagaikan sepotong kayu/tjiptadinata effendi
keterangan foto: setelah digulung padat,maka majalah sudah berubah ujud jadi senjata,yang tak ubahnya bagaikan sepotong kayu/tjiptadinata effendi
Majalah Dapat Diubah Seketika Jadi Senjata

Selain dari saran saran yang banyak dianjurkan terutama bagi kaum wanita, majalah adalah yang paling mudah dibawa dan sama sekali tidak menarik perhatian. Namun dalam hitungan detik,dapat diubah jadi senjata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun