[caption id="attachment_379550" align="aligncenter" width="660" caption="foto warga Venezuela antre berjam jam/sumber: reuters/bbc.news"][/caption]
Beruntung Indonesia Tidak Seperti Venezuela
Dalam beberapa tahun terakhir Eropa dilanda krisis ekonomi dan masih meninggalkan berbagai kemelut bagi warga disana. Termasuk yang paling parah adalah Yunani, sehingga pemerintah negara ini, terpaksa menaikkan pajak,kendati masih di infus bantuan dana dari Uni Eropa.
Kini giliran Venezuela, sebuah negara yang teletak di bagian ujung Amerika Selatan, mengalami kesulitan dalam menangani kebutuhan pokok warganya.
[caption id="attachment_379551" align="aligncenter" width="624" caption="harus cuti untuk beli bahan pokok/ft.reuters/sumber: bbc.news"]
Warga Harus Antre Berjam Jam Untuk Beli Bahan Pokok
Menurut siaran dari bbc.news ,warga di Caracas ,ibu kota negara Vnezuela ini, begitu berjubelnya masyarakat yangdatang untuk dapat membeli bahan bahan kebutuhan pokok, sehingga warga harus antre berjam jam lamanya.
Bahkan sebagian warga harus mengambil cuti untuk mendapat kesempatan membeli : tepung, jagung, susu,gula ,minyak goren, kopi, sabun,bahkan untuk kertas toilet pun harus antre. Untuk menghindarkan warga dari berjemur berjam jam diteriknya sinar matahari, mereka harus antre di area parkir kendaraan bermotor atau di basement.
Ibarat penyakit yang sudah komplikasi, kondisi ekonomi negara ini menjadi morat marit,karena berbagai faktor, terutama turunnya harga minyak secara drastis. Padahal ekspor minyak adalah andalan bagi masukan dana bagi Venezuela. Untuk mengatasi kelangkaan bahan bahan kebutuhan pokok ini, pemerintah setempat ,memberlakukan harga patokan,yang harus dipatuhi oleh produsen .
Tidak ada subsidi harga.
Patokan harga oleh pemerintah dan disertai dengan inflasi yang menembus hingga lebih dari 60 persen, produsen harua menanggung kerugian.Akibatnya banyak pengusaha asing yang tadinya melakukan investasi di negara ini, hengkang dari sini.(sumber : bbc.news/reuters)
Catatan penulis:
Mungkin kita bisa berkaca pada kondisi yang terjadi di beberapa negara Eropa dan diikuti oleh negara yang berada di bagian ujung utara Amerika Selatan ini. Dan kita patut bersyukur ,kendatikondisi ekonomi di Indonesia masih perlu pembenahan, namundibandingkan dengan negara tersebut diatas, Indonesia jauh lebih baik.
Iluka, 22 April, 2015
Tjiptadinata Effendi
.
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H