Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar Bahasa Padang dalam Sehari

13 April 2016   09:23 Diperbarui: 13 April 2016   09:33 7805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Belajar Bahasa Padang dalam Sehari

Ada kata kata bijak mengatakan:” Menguasai bahasa berarti menguasai bangsa”  Walaupun mungkin sudah dianggap kuno, namun tetap up to date untuk disimak dan diaplikasikan. Banyak contoh-contoh nyata dalam kehidupan, bahwa satu dua kalimat saja mengunakan bahasa setempat, akan mendapatkan respon yang berbeda.

Belajar bahasa Padang dalam sehari bukan hoax, tapi bisa langsung dibuktikan. Tentu saja yang dipelajari hanyalah sebatas percakapan yang sangat biasa digunakan. Khususnya bila berada dirumah makan Padang. Emangnya kenapa dengan rumah makan Padang? Karena rumah makan Padang ini ada dimana-mana, bahkan di seluruh dunia.

Beda  Sapaan, Beda Harganya

Memang tidak di semua tempat, tapi seperti yang di published oleh dunsanak saya, Kompasianers Adi dan Irwan yang mana keduanya adalah orang Padang. Walaupun belum tentu lahir di Padang, mungkin juga di Padang  Panjang, Pariaman, Payahkumbuh, Batusangkar dan  kota kota lainnya di Sumatera Barat. Pada umumnya semua orang yang lahir di Sumatera Barat dipanggil dengan sebutan :” Orang Padang”

Nah dalam kedua artikel tersebut inti yang dapat ditangkap adalah :”beda sapaan, beda harga” .Kalau masuk ke rumah makan Padang dan bertanya :” Maaf pak, nasi dengan ayam goreng, berapa harganya? Nah, bisa jadi disebutkan :” Rp.25.000”.

Tapi kalau bertanya :” Uda  atau (‘da) nasi jo ayam bara?” Nah, mungkin harganya Rp.15.000.” 

Sekali lagi tentu tak elok mengeneralisir bahwa semua rumah makan Padang , akan bersikap:”diskriminatif” dalam menentukan harga. Apalagi penulis sendiri adalah orang yang lahir di Padang, sejak jaman Jepang. Bahwa hal ini adalah sebuah fakta, bahwa sebagian penjual masakan Padang, memang memperlakukan tarif berdasarkan sapaan.

Beberapa Kalimat  yang Dapat Dijadikan  Password  untuk Akrab dengan Orang Padang

Untuk dapat “akrab “ dengan orang Padang, setidaknya agar jangan sampai berlaku tarif :”turis domestik” dalam menentukan harga makanan yang dimakan, maka tidak cukup hanya dengan sepatah kata ” tambuah ciek”

Setidaknya perlu menghafal beberapa  kalimat singkat ini sebagai “Password”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun