Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Begini Rasanya Hidup Tanpa Perbedaan

16 Desember 2016   15:14 Diperbarui: 18 Desember 2016   12:07 777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : www.deposito.photos.org

Ternyata Begini Rasanya Hidup di Negeri Tanpa Perbedaan

Mendengar orang saling berargumentasi dan saling berbantahan,tidak jarang membuat kita sebal. Rasanya nih orang orang merusak suasana saja.Belum lagi membaca komentar  ,yang masing masing orang yang memberikan komentar ,menganggap bahwa dirinyalah yang paling benar dan paling sholeh.

Berada dalam taksi,bukannya nyaman,karena sopir yang mendadak  sekaligus jadi politikus ulung,mulai berbicara berapi api tentang, pemerintahan Jokowi yang katanya sangat lemah dan tidak tegas. Sehingga hal ini menyebabkan negeri ini ,hanya berjalan ditempat. Bosan mendengar kotbah politik  gratisnya,maka saya bilang pak Sopir, saya lagi cari ilham mau menulis artikel,jadi harap jangan brisik.

Berhasil membungkam  sang sopir merangkap politikus cap kelinci ini, saya senang. Sambil mata merem merem melek,menghitung hitung, biaya taksi dari bandara ke apartement kami,bisa habis sekitar Rp.140.000 . Kalau dikampung ,uang sejumlah ini bisa untuk kenduri dan undang para tetangga...

Sementara saya  merem melek,istri tercinta saya ,lagi sibuk baca What;SApp dari WA keluarga besar.Tampak senyum senyum manis,mungkin ada kisah lucu dari ponakan ponakan.

Tiba Tiba....

Sopir menghentikan kendaraannya,sambil mengatakan:"Kita sudah tiba di Negeri Tanpa Perbedaan " Lho siapa yang minta diantarkan kesini? Saya mau komplain,tapi tiba tiba taksi yang kami tumpangi lenyap bersama sopirnya. Saya pegang  tangan istri saya erat erat dan kami mulai melangkah ditanah asing ini.

Aneh. semua orang berpakaian putih putih. Dan  semua wajah seakan tersenyum.tapi tanpa ekspresi.Jadi ingat akan lukisan Monalisa,yang tersenyum ,tanpa ekspresi. Sambil berjalan ,setiap kali ketemu orang yang ramai berlalu lalang, semuanya membuat gerakan yang persis sama. Yakni mengangguk angguk dan tersenyum tanpa ekspresi

Ada taman kota ,dimana semua bunganya juga berwarna putih. Tampak anak anak sedang bermain dan bernyanyi.Tapi nyanyiannya semua sama. Nadanya :" do do do do do...." .Semakin heran rasanya.Yang namanya nyayian itu kan terdiri dari do re mi fa sol la si do? Kalau nadanya cuma :"do do do do" itu apaaan sih? "desis saya...dalam hati

Ada Restoran

Nah,dari kejauhan tampak ada tulisan "Restoran Satu Ragam"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun