Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Begini Caranya Agar Warga Patuh

20 Maret 2016   16:26 Diperbarui: 21 Maret 2016   04:12 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="papan larangan ini resmi di buat oleh Pemda setempat ,tengok logo kota wollongong/tjiptadinata effendi"][/caption]Istilah :=”menghimbau“ atau “mengharapkan” sudah tidak lagi relevan untuk diterapkan  pada masyarakat yang majemuk,yang diharapkan  untuk mentaati  aturan yang ada.  Kalau hanya sebatas menghimbau dan mengharap, mungkin cocok dalam undangan acara ramah tamah dilingkungan. Tapi agar peraturan yang ada ditaati perlu ada sanksi tegas, yang  bukan hanya jadi pajangan atau sekedar gertakan,melainkan sungguh sungguh diterapkan.

Cara ini ternyata ampuh. Terbukti di negeri tetangga kita misalnya di Singapore dan Australia, menjadi negara yang bersih karena hukum dan peraturan yang dibuat sungguh sungguh dijalankan dengan ketat dan tidak tebang pilih.

Khusus dalam artikel ini, saya menampilkan beberapa contoh, bagaimana Pemerintah Australia ”memaksa “ warganya untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungannya  masing masing.

Pertama dengan menyediakan sarana dan prasana berupa tempat sampah yang dibagikan kepada setiap pemilik rumah. Tentu bukan diberikan tapi tepatnya dipinjamkan.

[/caption]tiap rumah dipinjamkan 3 tong sampah/doc,pri.

Ada 3 warna tong sampah. Yakni :

  • Orange untuk sampah dapur
  • Kuning untuk sampah yang dapat didaur ulang
  • Hijau untuk sampah kebun berupa ranting, cabang ,daunan dan potongan rumput

Khusus untuk perkantoran atau pertokoan disediakan bak sampah yang lebih besar, khusus untuk sampah bekas kardus dan kertas kertas.

Setiap minggu  ada truk sampah yang akan mengangkut sampah sampah ini. Truk ini sudah dilengkapi dengan tangan robotic jadi tidak menggunakan tenaga manusia. Tong sampah dijepit dan kemudian isinya dituangkan kedalam bak sampah yang ada ditruk. Meletakkan kembali keposisi semula dan menutup bak sampah di truk Sehingga tak sepotongpun sampah akan tercecer dijalanan, walaupun angin bertiup kencang, Karena bak sampah ditutup dengan rapi.

[/caption]truk sampah yang dilengkapi tangan robotic, /doc,pri

Sampah Besar Diangkut 3 Bulan Sekali

Sedangkan sampah besar, berupa lemari,kulkas ,kasur ,meja dan perabot rumah tangga lainnya, hanya dijemput oleh truk khusus setiap 3 bulan sekali. Sebelum dijemput oleh truk sampah.warga yang berminat dengan kasur,lemari dan perabot yang dibuang pemiliknya, dapat mengambilnya . Tanpa perlu minta ijin lagi, karena memang sudah diletakkan diluar pagar mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun