Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Barang Dipajang Tanpa Pengawasan, Tidak Hilang? Ini Jawabannya

19 Desember 2016   16:40 Diperbarui: 19 Desember 2016   17:43 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Mall IGA di Burns Beach. Barang pajangan,tanpa pengawasan penjaga toko . Pembeli pilih barang yang mau dibeli dan masuk kedalam toko untuk membayarnya/dokumentasi pribadi

Barang Dipajang Tanpa Pengawasan,Tapi Tidak Ada Yang Hilang.Ini Jawabannya

Kalau masalah Self Service System,sudah  sejak dua tahun lalu  diterapkan di beberapa mall .Jadi calon pembeli,memilih barang yang akan dibeli,terus dimasukkan kedalam trolley. Langsung  ke mesin pembayaran otomatis. Bisa bayar dengan cash dan bisa juga gunakan kartu kredit.

Pada awalnya, ada camera CCTV  di setiap sudut,tapi belakangan karena warga protes,merasa dimatai matai dan akan memboikot,bilamana camera tidak dicopot,maka akhirnya perusahaan menyerah dan melepas semua camera. Menurut salah satu Customer Service, dalam pengambilan stock opname, boleh dikatakan  zero lost.. Mungkin saja ada satu dua,anak anak muda yang mabuk dan mengambil.terus ngeloyor pergi,tanpa bayar.

Walaupun tidak ada lagi camera pengintip,tapi mengingat  di mall selalu ramai dengan para pembeli,maka secara otomatis, bilamana ada orang yang berniat untuk mengambil barang ,tanpa bayar, pembeli yang lain,akan segera memberitahu penjaga. Karena sudah menjadi tradiisi di Australia,bahwa seluruh warga,adalah informan Polisi,tanpa diminta.

self-service-168-jpg-5857a984e422bd44344422e3.jpg
self-service-168-jpg-5857a984e422bd44344422e3.jpg
Barang Dipajang Diluar Toko

Sore ini,kami singgah di I.G.A. sebuah mall yang berlokasi di Burns Beach, sekitar 5 menit berkendara dari kediamanan kami . Tampak Barang Barang dagangan dipajang di luar toko dan tidak ada pengawasan sama sekali. Setiap barang dikasih label harga ,sehingga pembeli nggak perlu repo menanyakan  kedalam toko ,berapa harganya.

Didalam toko yang cukup besar,hanya ada Kasir Perusahaan dan  seorang lagi dibagian informasi dan merangkap Customer Service. Jadi setiap orang yang mau berbelanja,boleh mengambil sendiri barang di tempat pajangan .Kemudian dibawa masuk kedalam toko untuk dibayar pada kasir.

Saya membayangkan ,andaikata di aplikasikan di Jakarta,maka barang barang ini,akan laris manis dan dalam waktu sehari,dijamin seluruh rak sudah kosong.. Apa sih rahasianya,sehingga tidak ada yang iseng mau mengambil barang barang tersebut ,tidak pake bayar ?

self-service-169-jpg-5857a9c0547b61eb1865c9dd.jpg
self-service-169-jpg-5857a9c0547b61eb1865c9dd.jpg
Ini Jawabannya

“Mengambil tanpa bayar? Maksudnya mencuri?” kata gadis bagian informasi,ketika istri saya sedang membayar barang belanjaan ,yang diambil di pajangan di luar toko. Tampak wajahnya agak heran. Dan malah balik bertanya :”Untuk apa orang mencuri?” Anak sekolah disini Cuma kerja satu dua jam,mereka sudah bisa beli”,kata si gadis tersenyum

Anda tengok toko roti didepan? Setiap sore ada roti gratis,diberikan kepada orang yang tidak mampu.Tapi tidak ada yang mau,sehingga harus diantarkan ke Second Handshop untuk dibagikan.Saya hanya bisa manggut manggut ,sambil berpikir dalam hati:" Dilkasih roti gratis saja tidak ada yang mau, apalagi mencurinya" Hebat benar.... tapi saya tentu tidak menunjukkan keheranan . Malu dong,dikira kampungan .Mungkin menengok tampang saya seperti orang yang lagi berpikri keras,tanpa diminta, si nona ,melanjutkan penjelasannya,karena memang lagi sepi yang berbelanja pada sore ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun