[caption id="attachment_371999" align="aligncenter" width="478" caption="llustrasi icecream bar/galleryryp.com"][/caption]
Bangga Calon Mantu Tugas di Bareskrim
Pak Dullah, sudah lama pensiun ,dari tugasnya sebagai karyawan pengantar surat di kantor Kecamatan , desa kebun kosong, bilangan Kemayoran Jakarta Pusat. Uang pensiunnya yang minim ,sesungguhnya hanya cukup untuk hidup seminggu,bersama istri tercintanya dan anak gadis semata wayangnya. Sumirah,demikian nama putri dan anak tunggalnya ini, tumbuh menjadi gadis yang cantik dan peramah. Tak salah banyak sudah yang melamarnya.
Namun prinsip Pak Dullah, Sumirah adalah aset satu satunya yang dimiliki mereka. Jadi tidak mungkin sembarang pria boleh memperistrinya. Hal ini telah diwanti wanti kepada putri nya, agar memilih calon suami yang mapan. Kalau bukan pejabat, ya pengusaha.
“ Kowe sudah merasakan nasib ibumu, menikah dengan bapak yang karyawan kecil ini, jadi jangan ulangi kesalahan ibumu,paham?!” Demikian kalimat yang sering diulangi oleh Pak Dulllah, sehingga baik putrinya,maupun istrinya sudah sangat hafal pesan keramat tersebut.
Calon Mantu dari Bareskrim
Akhirnya hari yang dinanti nantikan oleh Pak Dullah agaknya tiba juga. Suatu waktu seorang pemuda yang bertubuh tegap dan cukup ganteng bertamu. Pak Dullah ,segera menempatkan diri bagaikan KPK menginterogasi terdakwa.
“ Hmm maaf,namanya siapa mas?”
Sang pemuda langsung berdiri dan menyalami pak Dullah,sambil berucap :” Sudino.. panggil saja “Dino” pak” kata sipemuda mantap.
“ Maaf, tugas dimana?”
Dengan tersipu sipu dipemuda menjawab perlahan:” Saya di bareskrim Pak”
Mendengar kata :”Bareskrim” ,tiba tiba saja mata pak Dullah bersinar sinar. Jantungnya berdegub keras.Rasanya kalimat itu amat merdu sekali kedengaran di telinganya..
“ Ooo jadi nak Dino, tugas di bareskrim ? “ Wah, luar biasa… Hmm Jabatannya sebagai apa?” kejar pak Dullah dengan mata berbinar binar
“ Yaa biasalah pak,saya tugas ditempat basah” jawab Dino tersipu sipu
“Luar biasa,, memang garis telapak tanganku selalu membawa keberuntungan” gumam Pak Dullah dalam hati,sambil tersenyum manis sekali. Kemudian setengah berlari masuk kedalam dan berteriak memanggil putrinya :” Sumirah,cepat kamu buatkan kopi buat calon suami kamu . Nah,begitu baru anak bapak.,ternyata si Dino tugas di bareskrim yaaa?”
Wajah Sumirah pucat, tak kuasa bicara apapun dan kemudian masuk ke kamar dan menangis sejadi jadinya.. Tapi,pak Dullah justru ketawa senang dan berpikir,:” Pasti Sumirah senang, karena begitu ketemu, calon suaminya sudah langsung diterima “ begitu pak Dullah berpikir di dalam hatinya.
Istrinya tak lupa diberitahukan,sambil bahu istrinya digoyang keras:” bu.,akhirnya kita dapat mantu ,orang penting ,dari barekrim!”
Sejak itu Pak Dullah jadi betah jalan pagi dan seisi kampung sudah tahu,bahwa Pak Dullah akan bermantukan seorang pejabat penting di bareskrim
Suatu hari….
Suatu hari pak Dullah dengan senang hati lagi berjalan jalan ke salah satu mall yang berlokasi di samping apartement di Kemayoran. Sambil window shopping dan bersiul siul kecil membayangkan bakal jadi orang yang disegani di seantaro desa. Maklum calon mantunya tugas ditempat penting
Namun ,tiba tiba ,jantungnya seperti mau copot. Matanya terbelalak,karena ia melihat sosok orang yang dibangga banggakannya sedang membawa napan berisi ice cream dan meletakkan di depan tamunya.
Dengan hati sangat berang ,karena merasa dibohongi, Pak Dullah melupakan tata krama dan langsung menarik calon mantunya ,seperti orang menangkap koruptor. Ditariknya tangan Dino dan dibawa keluar . Maka segala nama yang ada dikebun binatang ,dengan lancar keluar dari mulut pak Dullah.
“Kenapa kamu bohongi saya haaa?” katanya sambil mengguncang guncang kerah baju Dino. Namun Dino sama sekali tidak merasa bersalah. Mengajak calon mertuanya duduk dan mulai menyawab :” Pak,saya kan sudah jelaskan bahwa saya kerja di Bar Es Krim dan bapak sama sekali tidak memberi kesempatan untuk saya menjelaskan lebih detail. “
“Terus apa yang kamu maksudnya tugas ditempat basah haa?” masih dalam nada sengit pak Dullah bertanya. “Lha pak, saya tugas disini, menyediakan ice cream bagi tamu dan kemudian mencuci mangkuk dan piring kotor, apa bukan kerja ditempat basah namanya?”jawab Dino kalam….
Tiba tiba saja Pak Dullah ,bagaikan kena strum dan kejang kejang …rupanya saking shocknya.
Renungan:
Inti tulisan ini adalah kejadian yang sesungguhnya,tapi saya ubah, dan tempatkan di kanal Humor, supaya jangan mempermalukan keluarga yang bersangkutan.
Walaupun ini humor,namun sesungguhnya cukup banyak orang yang terlalu tinggi berharap,sehingga tidak lagi menyimak dengan baik. Akibatnya adalah kekecewaan mendalam
Tulisan ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan politik.Hanya berbagi kisah humor,namun mengandung pesan moral didalamnya.
Mt. St.Thomas, 8 Maret, 2015
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI