Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Awalnya Dianggap Lucu Akhirnya Jadi Penyesalan

7 April 2016   12:10 Diperbarui: 7 April 2016   12:45 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menakut nakuti anak,dianggap oleh sebagian orang tua, sebagai cara untuk: "menaklukan" anak anak. Agar mereka patuh pada orang tua dan menjadi anak baik.Bilamana "berhasil" menakuti anak anak,maka bagi sebagian orang tua,dianggap sebuah kesenangan dan tidak jarang dibuat bahan lelucon. Misalnya menengok anak terbirit birit lari dari laman rumah karena harus melewati pohon beringin ,yang katanya ada hantunya.Maksud hati orang tua, untuk menakuti,agar anak anak tidak lagi bermain diluar rumah,bila hari sudah senja.

Namun ternyata,banyak kasus yang membuktikan, bahwa akibat kesalahan cara berpikir orang tua, menyebabkan anak anak mendapat gangguan kejiwaan hingga mereka dewasa dan berkeluarga. Bila hal ini sampai terjadi, maka penyesalan yang kelak timbul,sudah tidak akan mampu mengubah keadaan.

Awalnya Dianggap Lucu, Akhirnya Jadi Penyesalan

Bila dianalogikan, ibarat api,bila masih kecil dapat dibuat mainan, misalnya kembang api atau petasan. Dalam kapasitas yang lebih besar jadi fireworks, yang dapat menjadi tontonan orang banyak. Tetapi bila api semakin besar dan tidak diwaspadai, dapat melalap habis apapun yang ada.

Dalam kehidupan banyak orang yang lupa atau melupakan hal ini.. Karena banyak kejadian kejadian yang terjadi pada anak anak, dianggap sesuatu yang lucu dan menjadi bahan tertawaan. Dibelakang hari ternyata hal yang awalnya dianggap lucu ini, menjadi sesalan seumur hidup.

Beberapa Kejadian

Senang Bisa Menakuti Anak

Untuk menanamkan pada diri anak, bahwa sebelum makan ,harus cuci tangan terlebih dulu, maka teman saya khusus membeli sebuah alat yang namanya mikroskop,yang dapat dimanfaatkan untuk menengok sesuatu yang secara kasat mata tak terjamah. Disana diperlihatkan bagaimana tangan yang belum dicuci penuh dengan bateri bateri.  Hal ini diulangi berkali kali dan tujuannya untuk menakuti nakuti anak berhasil.

Sejak saat itu, tanpa disuruh lagi, sang anak selalu mencuci tangannya. Bahkan bukan hanya sebelum makan, tapi apapun yang dipegangnya, maka ia berlari ke dapur untuk membasuh tangan. Hal ini sempat menjadi bahan tertawaan sekeluarga, karena dianggap sesuatu yang lucu. Namun terjadi ,ketakutan ini merasuk kedalam jiwa anaknya dan berlarut  hingga dewasa. Dan menjadi gangguan dalam dirinya, sepanjang hidup.

Bawa Bantal dan Selimut Kemanapun Pergi

Pernah menemukan teman dan sanak keluarga yang bila menginap di luar kota, selalu membawa sarung bantal dan selimut sendiri? Kalau saya tidak menengok sendiri, saya juga tidak akan percaya. Namun hal ini kami saksikan,karena kami sama sama menginap di hotel yang sama, karena ada seminar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun