T
Tulisan adalah sepotong implementasi dari jiwa penulisnya- tjiptadinata effendi
Melalui Tulisan Aplikasikan Hidup Rukun Dalam Keberagaman
Salah satu cara untuk mengajarkan dan mendidik anak cucu kita,bagaimana seharusnya menjalani hidup rukun dan damai dalam keberagaman: suku bangsa,latar belakang sosial, serta agama, adalah dengan memberikan contoh contoh yang nyata. Karena sebuah contoh, berupa apapun yang tampak dengan kasat mata dan dapat menampilkan bukti bukti yang empirik, akan jauh lebih bermanfaat dari pada seribu wejangan. Setidaknya inilah salah satu langkah yang dapat di terapkan dalam perjalanan hidup kita.
Tulisan adalah manifestasi dari isi hati kita. Dengan membaca hasil karya kita, maka orang ibarat membaca jiwa kita. Salah satu jalan yang dapat di tempuh ,adalah menuliskan hal hal tentang kehidupan “orang yang bukan sesuku dan bukan seiman “dengan diri kita.. Sebagai bukti bahwa semua perbedaan bukanlah halangan untuk menerapkan hidup rukun dan damai dalam keberagaman.
Tentu saja semuanya dilakukan bukanlah dalam upaya mengambil muka,agar mendapat stempel :” orang baik atau bijak”,melainkan semata mata mengajak anak cucu dan keluarga besar kami,serta semua orang yang berkenan, untuk ikut menerapkannya dalam hidupnya.
Menulis Tentang Masjid
Ketika menuliskan artikel artikel tentang Masjid ,sama sekali saya tidak memiliki tendensius apapun, semata mata hanya karena saya ingin menuliskannya. Beberapa diantaranya saya cuplik judul nya ,hanya sebagai gambaran saja.. Untuk menuliskan artikel ini, kami datangi Masjid Masjid, dimanapun kami berada. Karena sejak dulu,ketika dalam perjalanan Padang – Medan, saya sering menginap di Masjid,bahkan pernah dikasih makan nasi bungkus ,sewaktu bulan puasa.
Untuk apa semuanya ini saya tampilkan? Hanya untuk berbagi sepotong kisah hidup saja,bahwa untuk mengaplikasikan hidup rukun dan damai dalam keberagaman ,tidak harus lewat pidato yang berapi api ,tetapi bisa juga lewat tulisan kita.
Berapa Diantaranya adalah :