Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apa Sih Budi Pekerti Itu?

23 September 2016   09:45 Diperbarui: 23 September 2016   10:11 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Persahabatan adalah bersifat univesal, tidak ada sekat ,karena beda suku,budaya dan agama. Hal ini juga merupakan bagian dari pekerti manusia ,sesuai dengan fitranya,untuk mencapai kesempurnaan akhlak/tjiptadinata effendi

Apa Sih Budi Pekerti Itu?

Sejak dari sekolah Taman Kanak-kanak, anak-anak sudah diajarkan tentang budi pekerti. Diajak ber doa sesuai agama masing-masing, Mengucapkan selamat pagi kepada bu Guru. Duduk menyimak dengan tenang selama bu Guru menerangkan tentang sesuatu. Mengangkat tangan keatas  dan menungggu hinggga bu Guru memberikan kesempatan untuk bertanya. Duduk dengan sopan. Tidak membuang sampah sembarangan dan seterusnya.

Ketika  sudah berada di SD dan tingkat yang lebih tinggi, murid-murid sudah diperkenalkan tentang budi pekerti secara lebih mendalam. Misalnya, menunjukkan sikap hormat dalam upacara bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Bagaimana bersahabat dengan seluruh murid lainnya tanpa membedakan warna kulit dan agama. Mengajarkan kepada seluruh murid untuk selalu berbicara dengan sopan dan santun. Menjaga milik sekolah dengan tidak merusakkan atau mengores meja dan sebagainya, serta menjaga kebersihan lingkungan.

Membantu teman yang entah karena apa terjatuh atau terluka maupun sakit. Mendidik murid-murid agar selalu membayar bila makan dikantin sekolah, walaupun Penjaga Kantin mungkin lupa menagih untuk apa yang sudah mereka makan. Menjaga kelestarian taman atau kebun disekolah dengan tidak menginjak atau mematahkan dahan atau bunga-bungaan disana.

Setelah Dewasa Banyak Orang Melupakan Budi Pekerti

Tetapi tampaknya penerapan pelajaran budi pekerti sejak di Taman Kanak-kanak dan berlanjut hingga ke Sekolah Dasar, SMP dan SMA, seakan terpupus habis ketika orang mulai dewasa. Buktinya dapat sama-sama kita saksikan dalam keseharian, bahwa banyak orang dewasa bahkan sebagian besar dari antaranya adalah para pejabat yang sesungguhnya patut menjadi panutan justru sudah melupakan tentang arti dan makna dari budi pekerti.

Apa Sih Sesungguhnya Arti dari Budi Pekerti?

Kalau kita menyimak dan merujuk pada kamus Bahasa Indonesia, maka tampaklah bahwa budi pekerti terdiri atas dua suku kata, yakni :”Budi “ dan “Pekerti”. Budi bermakna “Sadar” atau “Kesadaran”, sedangkan “Pekerti” adalah prilaku  atau tingkah laku.

Kata sadar yang dapat dimaknai sebagai ” conscious”, yang terbit dari pikiran atau rasio, serta membentuk karakter seseorang. Sedangkan “Pekerti” adalah merupakan suara hati nurani yang dikena sebagai tabiat, kebiasaan atau dalam bahasa Inggeris disebut habit atau behaviour. Sehingga Budi Pekerti dalam arti kata yang luas dapat dimaknai sebagai perpaduan dari keduanya.

Dimana logika bersinergi dengan suara hati nurani sehingga menghasilkan prilaku yang sopan dan santun. Namun bilamana suara hati seseorang sudah membeku dan tidak lagi mampu menyuarakan kebenaran, maka budi pekerti sudah berubah menjadi sampah batin 

Menjaga Suara Hati Tetap Berfungsi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun