[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="dutchaustralian.com"][/caption]
Autralia Batalkan Paspor Warganya yang Terlibat Konflik Bersenjata di Irak
Pertempuran yang berkecamuk di Irak dan Suriah, menyebabkan Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop merasa resah. Kendati sudah diperingatkan, namun warga Australia yang tetap nekad meninggalkan negerinya secara diam-diam dan ternyata berpartisipasi dalam konflik yang tidak menentu di kedua negeri ini. Semakin hari, jumlah ini meningkat dan diperkirakan sudah mencapai angka 150 orang warga negara Australia yang meninggalkan negeri Kangguru ini, untuk bergabung disana.
Para imigran yang tadinya sudah menjadi warga negara Australia, namun karena tidak mematuhi peraturan yang sudah ditetapkan, yang menyebabkan paspor mereka di cabut atau dibatalkan. Dalam kata lain, mereka tidak mungkin lagi bisa kembali ke Australia.
Sebagian dari mereka mengambil jalan memutar lewat Lebanon untuk bergabung dengan militan Sunni. Menteri Luar Negeri Yulie Bishop mengatakan , bahwa pemerintah tidak memiliki pilihan lain, selain membatalkan paspor mereka, yang sudah terdeteksi ikut terlibat secara langsung dalam konflik bersenjata ini. Karena sebagai warga negara, seharusnya mereka mematuhi seruan pemerintah. Keputusan ini sekaligus menjadi pelajaran bagi yang masih ingin meninggalkan Australia untuk ikut terlibat langsung dalam pertempuran . Tindakan Tegas "Komite keamanan nasional kami membahas masalah ini dan kami harus mengambil tindakan tegas untukmemastikan bahwa Australia aman dari perkembangan apa saja, yang dapat mengganggu keamanan dalam negeri Australia " Ms Bishop mengatakan, bahwa dalam pembicaraan dengan Malaysia, Asia Tenggara, Eropa dan Amerika Serikat ,ia juga sudah menyampaikan sikap pemerintah Australia. Australia Siap Membantu Dari Sisi Kemanusiaan, namun tidak ingin warganya membawa pulang masalah kedalam negeri. "Kita sangat prihatin dengan laporan yang masuk ,bahwa warga Australia yang berangkat tidak hanya untuk berlatih, tetapi juga ikut mengambil peran kepemimpinan dalam konflik bersenjata ini. Tentu ada rasa kekuatiran , bahwa mereka akan kembali ke Australia dengan membawa pengaruh buruk terhadap keamanan dalam negeri. Saya yakin setiap negara akan mengambil tindakan yang sama" Australia Kirim Pasukan untuk Menjaga Kepentingan Negara Yulie Bishop lebih jauh mengemukakan, bahwa grup kecil tentara Australia yang berada disana, adalah untuk menjaga dan mengamankan kepentingan negara. Tidak terpikirkan bahwa mereka akan terlibat secara langsung dalam perang ini. Tugas mereka adalah menjaga dan mengamankan kedutaan Australia yang ada di Bagdad. Australia belum diminta bantuan oleh Pemerintah Irak. Namun secara kemanusiaan, Australia sudah mengirimkan bantuan sebesar 5 Juta dollar.(sumber smh.comau/abc.news) Iluka. 12 Juni, 2014 Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H