Agar Dapat Menikmati Hidup Damai Hingga MenuaÂ
Merawat relationship dengan orang lain tentu saja sangat baik. Tetapi janganlah sampai kita lupa merawat relationship dengan anak anak kita sendiri.Â
Sewaktu anak anak masih kecil, sikap yang kita tunjukan sebagai orang tua, umumnya bersifat otoriter. Karena merasa diri sudah kenyang makan asam garam kehidupan, sedangkan anak anak sebagai sosok yang harus menerima aturan yang kita buat, sebagai sesuatu yang wajib dipatuhi.Â
Tetapi Seiring dengan pertambahan usia dan perubahan zaman, anak anak sudah mulai memiliki keberanian untuk menyampaikan argumentasi. Nah,dimasa anak anak sudah mulai memiliki sudut pandang yang berbeda dengan " undang undang" yang kita berlakukan,kita seharusnya sadar diri, bahwa sudah waktunya untuk menghargai pendapat anak anak kita.
Bila tetap berpegang pada prinsip:"Pokoknya harus begini" maka pada saat itu secara tanpa sadar kita sudah mulai membangun dinding pembatas yang tidak kasat mata dengan anak anak kita.
Akibatnya, anak anak mulai tertutup pada kita sebagai orang tua. Mereka merasa percuma curhat dengan kita sebagai orang tua mereka. Karena hanya akan berakhir dengan melukai perasaan mereka.
Akibatnya, anak anak kita lebih akrab dengan orang lain yang mungkin mau mendengarkan dan menghargai pendapat mereka.Kalau hal ini dibiarkan berlanjut hingga mereka dewasa,maka jangan heran bila hubungan antara kita sebagai orang tua dengan anak anak kita, tak ubahnya bagaikan hubungan antara "orang bawahan" dengan " atasan"
Dan suatu waktu mereka sudah mampu hidup mandiri, maka anak anak akan "resign" dari kehidupan kekeluargaan.