Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Menghargai Orang Lain

15 Desember 2024   04:45 Diperbarui: 15 Desember 2024   04:45 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Pinterest.com

Berarti Menghargai Diri Sendiri 

Prinsip hidup yang sesungguhnya sangat sederhana, tapi merupakan fondasi dalam menjalin hubungan persahabatan dan keluargaan adalah:" Perlakukanlah orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan

Sepatah kata, bagaikan pisau bermata dua. Dapat menghibur orang yang mendengarkan, tapi dapat juga melukai perasaan orang.  Hal ini juga berlaku dalam dunia tulis menulis. 

Bahkan jauh lebih penting mendapatkan perhatian khusus. Karena salah ucapan boleh jadi dalam beberapa waktu akan dilupakan orang. Tetapi apa yang tertulis akan menjadi abadi . Karena itu perlu dijadikan fondasi dalam berinteraksi di media sosial.

Orang boleh saja menyandang gelar berlapis lapis, bahkan mungkin malahan bergelar Profesor. Namun gelar, hanya predikat yang merujuk pada disiplin ilmu yang ditekuni.

Sama sekali bukan merupakan gambaran kepribadian seseorang .Karena cermin dari kepribadian seseorang, ditakar dari cara berbicaranya dan kata-kata yang keluar dari mulutnya . Di media sosial takaran nya adalah apa yang ditulis.

Sebagai contoh aktual , tokoh-tokoh masyarakat di desa desa,sangat dihormati dan dihargai oleh warganya, Bukan karena titel yang disandangnya, melainkan karena budi pekerti dan kepribadiannya yang mencerminkan, bahwa memang dirinya, layak untuk dijadikan panutan dan dihargai.

Saling Menghargai di Media Sosial 

Penggunaan kota kata yang tepat dapat membantu menyampaikan ide dengan jelas dan efektif dalam komunikasi sehari-hari maupun dalam situasi formal.

Sebaliknya satu kosa kata yang tidak tepat bukan hanya mencoreng gambaran kepribadian , tapi sekaligus menenggelamkan tujuan yang ingin dicapai 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun