Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Nasib Berubah Sikap Mental Juga Berubah

23 Desember 2024   20:27 Diperbarui: 23 Desember 2024   20:27 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi 

Saya sudah lama memaafkan Om saya tersebut, tetapi kejadian tersebut saya jadikan pelajaran hidup agar jangan pernah memperlakukan orang lain seperti itu.

Saya yakin bukan hanya saya saja yang mengalami hal semacam ini. Tapi mungkin orang lain malu menceritakan nya.

Mengapa Bisa Terjadi Seperti Itu?

Pada saat sama sama hidup serba kekurangan , orang akan saling bantu dan saling memperhatikan. Sedikit saja ada kejadian ,tetangga datang berlarian ingin membantu. 

Setidaknya inilah yang kami rasakan sewaktu masih hidup  dikampung. 

 Kalau sewaktu hidup masih melarat, ketika ada ayam yang mati, maka tetangga datang dan turut berduka. Tapi sejak hidup mulai berkecukupan,setiap orang menjadi begitu sibuknya, sehingga tidak sempat lagi menyengguk tetangga yang sakit dan ditimpa masalah.

 Orang hanya datang melayat,ketika tetangga sudah almarhum. Itupun kebanyakan hanya sekedar basa basi saja. Bukan lagi keluar dari hati nurani

Banyak faktor yang dapat dijadikan alasan,mengapa ketika dalam susah.sebuah keluarga,bahkan seisi kampung bisa hidup rukun dan damai,namun begitu hidup membaik,sikap mentalpun berubah. Bukannya semakin menjalin  hubungan baik,malah dalam hampir segala hal menampilkan :" Ini hak saya. Ini milik saya.Jangan ganggu!"

Kata :"kita" sudah mulai dilupakan orang dan diganti dengan kata:" saya ,aku dan kami".Bahkan tidak jarang semakin berlarut,dengan munculnya kata:" anda bukan keluarga kami. Kita itu beda ."

Karena itu saya selalu mengingatkan diri saya:' Perlakukanlah orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan" 

Hanya sebuah renungan kecil jelang Hari Raya Natal 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun