Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Merenung di Samping Makam Pahlawan

10 November 2024   20:19 Diperbarui: 10 November 2024   20:36 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terasa Merasuk Kerelung Hati Terdalam 

Sewaktu kami berdua masih tinggal di Tanah Air, menyempatkan diri untuk berkunjung ke Makam dan tempat bersejarah terkait tentang nilai luhur para Pahlawan 

Berada disini dan meluangkan waktu untuk merenungkan, betapa banyak para Pahlawan yang mengorbankan hidupnya demi Kemerdekaan RI. 

YMembaca kata demi kata yang terpateri di batu nisan, maupun ditugu Pahlawan, sungguh membuat kita merinding

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 

Tidak ada pembuktian akan cinta tanah air yang lebih besar,daripada seseorang yang dengan rela mengorbankan nyawanya untuk mempertahankan kemerdekaan negaranya. 

Oleh karena itu orang orang yang telah mengorbankan hidupnya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia, sudah sangat pantas disebut sebagai Pahlawan bangsa. 

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 

Tujuh puluh sembilan tahun yang lalu,tepatnya ,tanggal 10 November ,1945 telah terjadi pertempuran di Surabaya yang merupakan sebuah pertempuran pertama kalinya semenjak Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus tahun 1945 di Proklamirkan oleh Bung Karno

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 

Untuk itulah peristiwa ini pada akhirnya dikenal dan dijadikan sebagai Hari Pahlawan bagi segenap seluruh rakyat Indonesia untuk mengenang jasa para pahlawan dan pejuang kemerdekaan RI. Tokoh yang tidak boleh dilupakan adalah Bung Tomo,yang mampu mengelorakan semangat juang bangsanya .Walaupun pada waktu itu pertempuran dilakukan hanya dengan bermodalkan beberapa pucuk senjata api rampasan dan bambu bambu runcing. 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Namun semangat juang yang menyala dalam jiwa mereka, telah mampu menghantarkan kita semuanya ditanah yang bebas dari penjajahan. Bangsa Yang Besar adalah Bangsa yang Menghormati Pahlawannya.(Bung Karno).

Di era kemerdekaan ini,kita tidak dituntut untuk mati demi negara. Tetapi memiliki kewajiban untuk meneruskan cita cita para Pahlawan bangsa Yakni negeri Indonesia yang adil dan sejahtera. 

Hal inilah yang patut menjadi perhatian kita semuanya,apakah gaungan nilai nilai kepahlawanan itu masih bergema dalam jiwa kita.ataukah yang tersisa hanyalah acara seremonial? 

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 

Jembatan Ratapan Ibu di Payakumbuh

Generasi muda Indonesia perlu tahu,bahwa  walaupun kemerdekaan Indonesia sudah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus,tahun 1945 oleh Sukarno -Hatta,bukan berarti perjuangan sudah selesai..

Salah satu buktinya adalah saksi bisu yakni batu nisan masal di kota kecil Payakumbuh.

Disini pada tahun 1949 -
gugur para pemuda pejuang
demi pembebasan negeri ini.-
merdeka dari belenggu penjajah-
ratapan ibu mengiringi kepergiannya

Selamat Hari Pahlawan 

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun