Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Mengapa Dikatakan Kegagalan Adalah Jalan Menuju Kesuksesan?

9 November 2024   04:09 Diperbarui: 9 November 2024   04:21 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://depositphotos.com

Karena itu,kita harus berani mengambil keputusan,bilamana menghadapi benang kusut kehidupan

Yang walaupun sudah berusaha untuk mennguraikannya,tetap saja tidak bisa,maka jalan terbaik adalah mengunting atau memotong "benang kusut" tersebut ,sehingga dapat mengawali kehidupan baru,yang terbebas dari belenggu hidup.

Walaupun,jelas ada bagian yang dibuang dan dikorbankan,demi untuk kehdupam yang lebih baik. Hal ini,merupakan jalan,agar kita dapat melepaskan diri dari belenggu hidup.

Gagal demi kegagalan menghantui hidup saya

  • Gagal sebagai Pedagang antar kota 
  • Gagal mengubah nasib sebagai buruh pabrik 
  • Gagal mengubah nasib sebagai Penjual kelapa parut 
  • Dan seterusnya 

Dengan segala daya hidup yang tersisa dalam diri, saya berupaya mendapatkan jawaban,mengapa saya terus gagal? Apa yang salah dalam diri saya? 

Apakah memang ada manusia yang dilahirkan sial?

Namun cepat saya menepis semua godaan yang akan menghancurkan mentalitas saya dan kembali kepada keyakinan ,bahwa :”suatu waktu ,saya pasti sukses"

Dalam hal ini,maka decision maker nya adalah diri kita sendiri .Jangan menyerahkan keputusan untuk masa depan kita kepada orang lain .Karena yang paling tahu tentang diri kita,adalah kita sendiri.Kata kuncinya,adalah berani  mengambil resiko. 

Karena dalam hidup ini,yang paling buruk,bukanlah orang yang mengalami kegagalan demi kegagalan dalam usaha, melainkan,orang yang tidak berani mengambil keputusan untuk mengubah nasib nya.

Meratapi kegagalan tidak akan mengubah apapun malahan akan menyebabkan kita semakin terpuruk dalam keputusan.

Artikel ini ditulis berdasarkan pengalaman hidup pribadi. Yang pernah selama bertahun tahun hidup dalam penderitaan. Sehingga untuk makan sebungkus nasi rames untuk kami bertiga, tidak jarang harus berutang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun