Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menangis Membaca Tulisan Sahabat di Kompasiana

28 Oktober 2024   05:56 Diperbarui: 28 Oktober 2024   07:38 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi 

Yang Ditulis Khusus Sebagai Kado Ultah Pernikahan Kami 

Membaca tulisan saja menangis? Cengeng banget nih orang ah!

Mungkin ada orang yang berpendapat seperti ini. Dan tentu saja merupakan hak setiap orang memiliki tafsiran masing masing.

Tetapi bagi kami berdua, menangis saking merasa terharu membaca tulisan sahabat sesama Penulis, yang dengan segenap rasa kasih sayang menulis artikel khusus sebagai Kado Ultah Pernikahan kami yang ke 60 tahun , bukan karena cengeng 

Kami tidak menangis saat menjalani kehidupan yang morat marit selama bertahun tahun. Tetapi menangis saking merasa terharu membaca tulisan sahabat sesama Penulis 

Karena merasakan kasih sayang dan empathy yang tulus dari semua sahabat sesama Penulis. Kata demi kata yang kami baca, tanpa sadar telah membuat mata kami basah. 

Bukan karena sedih, tapi sebaliknya merasakan kebahagiaan tak ternilai, mendapatkan kasih sayang dari semua sahabat.

Sebagai contoh. " Saya kehilangan kedua orang tua saya secara tragis. Dan sudah menganggap bapak dan ibu sebagai pengganti kedua orang tua saya"

Satu lagi:' Ayahanda dan Bunda yang saya sayangi dari lubuk hati terdalam" . Ini hanya sebatas contoh . Betapa mendalam nya kasih sayang dari sahabat sesama Penulis terhadap kami berdua 

Untuk menulis artikel khusus ini, sungguh dilandasi dengan rasa kasih sayang. Tidak mungkin orang mau menulis sesuatu yang baik,bila tidak ada kontak batin. 

Kami berdua tidak termasuk orang yang gila pujian ataupun sanjungan, tetapi membaca tulisan demi tulisan yang ditulis oleh sahabat sesama Penulis di Kompasiana, sungguh menghadirkan rasa haru dan rasa syukur yang mendalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun