Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kebencian Akan Menghancurkan Hidup Kita

24 Agustus 2024   05:56 Diperbarui: 24 Agustus 2024   09:59 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi 

Karena itu Maafkanlah Orang Yang Telah Melukai Hati Kita 

Memaafkan, bukanlah berarti luka hati secara serta merta bertaut. Tetapi setidaknya proses penyembuhan sudah dimulai. 

Memaafkan orang yang sudah menghina bahkan menista martabat diri kita bukanlah berarti bahwa kita tidak punja perasaan. Tetapi justru merupakan sebuah pelajaran hidup bagaimana mengalahkan diri sendiri. Karena kemenangan sejati adalah bila kita sudah mampu mengalahkan diri kita sendiri. Musuh yang ada dalam diri kita adalah: egoisme dan merasa diri sebagai orang paling suci! Padahal sikap ini justru melukiskan kesombongan diri

Kebaikan hati bukanlah berarti kebodohan . Melainkan prinsip hidup bahwa walaupun tidak terhitung kali dibohongi orang lain, bukanlah berarti kita berhenti berbuat baik.

Memaafkan sahabat baik dan orang yang sudah dianggap sebagai anggota keluarga sendiri yang tega menghianati , bukanlah berarti kebodohan. Melainkan proses pembelajaran di University of Life, tentang love and compassion. 

Seperti doa yang selalu kita panjatkan kehadirat Ilahi;" Ya Tuhan, ampunilah dosa kami, seperti kami mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Forgive us our trepasses as we forgive who trepass against us.

Berbagai pengalaman hidup telah mengajarkan kepada kita, bahwa ternyata hidup itu tidak seperti yang digambarkan dalam dongeng dongeng, yang mana orang hidup saling mengasihi dan saling menghormati, sehingga hari-hari diliputi kegembiraan dan keceriaan.

Dalam kenyataannya ternyata, tidak jarang hidup itu menampilkan wajah yang bengis dan tidak kenal ampun, bahkan terkadang jauh lebih mengerikan dan menakutkan dibandingkan dengan film horor manapun.

Inilah agaknya ujian hidup yang harus kita lalui. Dan kita harus lulus dalam ujian hidup di Universitas Kehidupan

Renungan kecil di pagi musim dingin 

Tjiptadinata effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun