Sampai Dimana Mampu Bergaung?
Di era Koran cetak mengalami masa masa keemasannya, tulisan warga maksimal hanya ditampung di kolom Ruang Pembaca. Yang pada waktu itu tak lebih dari sekedar melengkapi isi KoranÂ
Masyarakat menilai bahwa tulisan seorang warga biasa,hanyalah merupakan suara suara  berisik yang tidak berarti. Atau istilah keren :"cuma noise" tanpa punya power untuk bergaung. Apalagi memiliki power untuk menggerakan.
Tetapi seiring dengan perubahan zaman, paradigma sinis terhadap Citizen Journalist sudah berubah secara significant. Apalagi setelah Koran cetak satu persatu lenyap ditelan gemuruh nya perubahan zaman. Memasuki era digital, Citizen Journalist sudah memiliki power yang mampu menggerakanÂ
Secara pribadi,saya sudah merasakan.
Tulisan saya mengenai "Tukang Parkir LIar di Tanah Abang".,ternyata berekor panjang, Berkali kali saya ditelpon  Salah satunya yang memberikan tanggapan sangat positif adalah Pak Iswandi SH Petugas Dishub DKI yang bertugas  di kantor Dishub Pusat..
Ternyata artikel saya  di Kompasiana  dimuat di Kompas dan menjadi viral. Ada Liputan 6, detik com, Sonora FM dan belasan media yang mengekspos
Syukur bahwa semua yang saya tulis dalam artikel tersebut adalah berdasarkan fakta Sehingga setiap telpon masuk yang bertanya dapat saya jawab dengan mantap.
Seandainya yang saya tulis adalah bukan berdasarkan fakta  Saya mungkin tidak tahu harus bersembunyi dimana?Â
Syukurlah saya tidak pernah ngarang cerita dan mengaku sebagai sebuah pengalaman hidup. Bahkan secarik karcis parkir tersebut masih saya simpan