Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Megalomania?

6 Juli 2024   08:45 Diperbarui: 6 Juli 2024   08:46 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Jangan Jangan Kita Termasuk Dalam Kriteria Ini?

Walaupun mungkin istilah:"Megalomania" ini terasa asing bagi telinga sebagian orang, tetapi sesungguhnya sudah ada sejak tempo doeloe. Jadi dapat dianalogikan bagaikan barang usang yang dikemas dalam bungkusan baru.

Prilaku menyimpang yang sudah ada sejak saya.masih pakai celana monyet, masih terus terjadi hingga di era digital Ini. Bahkan boleh jadi sesungguhnya kita semuanya sudah pernah menyaksikan sosok orang yang terdampak megalomania Ini. Atau boleh jadi salah satu dari antara kita ada yang masuk dalam Kriteria orang yang terdampak megalomania Ini.

Orang dengan megalomania memiliki rasa yang berlebihan terhadap diri sendiri . Merasa diri:

Lebih pintar 

Lebih sukses

Lebih hebat

dari orang lain. Sehingga secara tanpa sadar menuntut dirinya dihargai dan diutamakan dalam segala hal 

Memiliki over confident ,bahwa diri nya lebih unggul dari orang lain . Sehingga layak mendapatkan perlakuan khusus. Mereka mungkin juga memiliki harapan yang tidak realistis terhadap diri mereka sendiri dan orang lain.

Tipe orang yang termasuk dalam Kriteria ini,melebih-lebihkan prestasi dan pencapaian diri. Dalam dunia tulis menulis, ada orang yang baru menerbitkan satu karya tulis nya, berlaku seakan akan sudah menjadi Penulis kelas dunia. Kritik sana sini dan mengajarkan bagaimana cara menulis yang benar. Dengan tanpa rasa bersalah:' meng kalian kalian Kan" semua orang. Seakan dirinya adalah merupakan sosok panutan 

Gangguan kepribadian memengaruhi cara seseorang merasa, berpikir, bertindak, dan berhubungan dengan orang lain. Rasa mementingkan diri sendiri yang tinggi merupakan ciri khas pengidap megalomania 

Percaya bahwa mereka ditakdirkan untuk hal-hal besar.Serta menuntut perhatian dan kekaguman dari orang lain.Kesulitan menerima kritik atau masukan. Menjadi marah atau kesal ketika keinginan mereka tidak terpenuhi.

Cara mengatasi gangguan Megalomania:

Lakukanlah introspeksi diri 

Sadarlah bahwa diri kita jauh dari sempurna 

Ubahlah sikap mental 

Jangan lupa bahwa apa yang bagi kita merupakan sebuah kebanggaan, boleh jadi bagi orang lain tidak ada apa apanya 

Kekayaan yang kita banggakan boleh jadi bagi orang lain hanya sebatas recehan

Tetaplah rendah hati Karena diatas langit masih ada langit 

Renungan kecil dipagi musim dingin 

Sumber bacaan:https://www.medicalnewstoday.com

Tjiptadinata Effendi 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun