Agar Tetap KonsistenÂ
Menulis adalah ungkapan rasa hati yang dituangkan dalam bentuk tulisan . Kalau dituangkan dalam ujud menyampaikan secara lisan, paling yang mendengar hanya beberapa orang. Andaikan disampaikan lewat mikecrophone paling yang mendengar hanya puluhan orang. Tetapi bila ungkapan rasa hati dituangkan dalam sebuah Artikel, maka tulisan kita akan menjadi abadi.
Karya Tulis berusia lebih panjang dibandingkan dengan usia Penulis nya. Ada banyak contoh nyata sebagai bukti bahwa umur sebuah karya tulis jauh lebih panjang dibandingkan dengan usia Penulis nya. Sebagai salah satu contoh nyata adalah Chairil Anwar Orangnya sudah lama tidak ada tetapi karya tulis nya masih terus dibaca orangÂ
Seperti yang sudah pernah saya tuliskan,ada beragam gaya dan cara setiap orang dalam menuangkan idenya melalui tulisan di Kompasiana.Â
Ada yang menulis dengan gaya :"suka suka gue dong" dan ada juga yang menulis dengan gaya gelembung sabun.
Melambung tinggi dan sesaat kemudian saat gelembung tersentuh sesuatu,lalu pecah dan terhenti hingga disana. Tapi itulah namanya romantika dalam dunia tulis menulis.
Ada pula gaya menulis yang tampil berbeda,yakni saat tulisannya masuk ke kolom Utama atau Headline,maka demi untuk mengabadikan moment berbahagia tersebut ,berhenti menulis. Sehingga tulisan headline tersebut
Saya sendiri termasuk Penulis yang senang dapat kunjungan dari sesama Penulis di Kompasiana, tapi sering terlambat balas berkunjung. Â Senang terima tamu, tapi sering lamban balas berkunjung.
But any way , tidak masalah kita menulis dengan gaya masing masing. Karena hidup sarat dengan dinamika dan romantika. Bila hidup berlangsung secara monoton,maka hari hari yang dilalui terasa sangat membosankanÂ
Yang penting janganlah jadi Penulis dengan gaya kapal selam. Sekali muncul dan menyelam lama lamaÂ