Horror KehidupanÂ
Dalam Artikel kemarin, yang berjudul:" Selamat dari badai topan kehidupan" , saya sisipkan kalimat yang bernada humor:" Habis gelap terbitlah petir "
Membaca sepintas, tidak salah bilamana ada yang mengira rasa humor saya lagi kambuh. Tetapi sesungguhnya, dalam kalimat tersebut tersimpan kisah horror kehidupan pribadi yang sesungguhnya sudah kami alami.
Ijinkanlah saya membagikan cuplikan pengalaman hidup pribadi, melalui sepotong kisah hidup.
Menerawang kemasa dulu...
Hidup dipasar kumuh. Kecoa dan segala binatang merayap bebas merdeka hidup berkeliaran dalam kedai merangkap tempat tinggal kami. Bukan hanya dilantai, tapi merayap hingga ketempat tidur . Â
Sudah  sebulan saya batuk,tidak henti hentinya. Setiap kali batuk mengeluarkan darah dari mulutÂ
Saya tidak pernah memberitahu istri saya. Karena kondisi isteri saya sendiri dan kondisi putra kami Tidak jauh lebih baik dibandingkan dengan diri saya.
Tapi pagi ini,ketika saya lagi batuk dan tanpa sadar darah segar berserakkan dilantai,istri saya pas lagi berada disamping. Tentu saja teramat kaget. Wajahnya pucat pasi memandang saya. Memeluk saya  dan mengatakan :" Kita ke dokter ya sayang.."
 Saya menatapnya dan tiba tiba istri saya terdiam. Baru sadar bahwa kami tidak punya uang untuk berobat ke dokter. "Nggak apa apa. saya cuma butuh istirahat saja,mungkin kecapaian ." Kata saya mencoba menentramkan .Â