Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kini Menyontek Dianggap Wajar?

7 Maret 2024   20:27 Diperbarui: 7 Maret 2024   21:04 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: detik.com

Ternyata Saya Ketinggalan Zaman

Sebagai salah seorang yang pernah mendapatkan pendidikan di SMA Don Bosco tahun 1960 selama 3 tahun, salah satu disiplin yang diterapkan secara tegas adalah:' Dilarang Menyontek" 

Pada waktu itu Kepala Sekolah adalah seorang Frater asli orang Belanda. Yakni Frater Servas. Bagi yang kedapatan menyontek, langsung di suruh keluar ruangan ujian dan dinyatakan Tidak Lulus!

Semua orang sudah tahu akan hal ini. Alasan:"Melanggar Norma Kejujuran" Fix no debate.

Karena itu sewaktu saya kelak menjadi guru di Sekolah St. Fransiskus dan SMP Pius,prinsip ini saya jadikan pedoman dalam mengajar

Tetiba saya kaget membaca berita bahwa:" Menyontek itu adalah wajar" Awalnya saya yakin hoax, tetapi ternyata sumber berita dan Kompas com. Salah satu media terpercaya.

Boleh jadi orang lain sudah lama tahu tentang h hal ini. Tapi sejujurnya,saya baru tahu malam ini. Ternyata saya kurang mengikuti perubahan zaman 

Untuk jelasnya ijinkanlah saya kutip sebait dari Sumber berita yakni Kompas.com.:

JAKARTA-KOMPAS.com - Kepala Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Djoko Santoso mengakui adanya pelaku penjiplakan atau plagiator di jenjang profesor. Menurutnya, praktik plagiat di kalangan profesor itu adalah suatu hal yang wajar terjadi. "Kita ini hidup di dunia dengan dua kutub, utara dan selatan. Ada yang baik dan bersih mengembangkan ilmu secara jujur. Ada juga yang ngawur-ngawur, itu biasa. Yang penting bagi kita ialah mengembalikan bagaimana supaya yang negatif ini ditekan dan diminimalis sekecil mungkin,"( Sumber: Kompas.com)

Ternyata saya ketinggalan zaman!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun