Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Surabaya Pilihan

Falsafah Hidup Terlahir dari Pengalaman Pribadi

27 Januari 2024   19:07 Diperbarui: 27 Januari 2024   19:14 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi 

Alangkah Eloknya Bila Dijadikan Pedoman Hidup

Tak terhitung banjaknya the wisdom words yang terlahir dari pengalaman hidup. Setiap orang mungkin saja berbeda gaya hidupnya dengan diri kita. 

Ada yang berpegang pada kata kata yang mampu menghipnotis. Seperti misalnya:" Time is money" Sekilas tampaknya adalah cars berpikir atau sikap mental seseorang.yang hanya terfokus pada cara bagaimana mengumpulkan uang sebanyak banyaknya 

Bagi orang yang menjadikan frasa Time is money sebagai prinsip hidupnya, maka bagi dirinya, tidak ada waktu untuk membantu meringankan beban hidup orang lain. Karena dianggap sebagai tindakan buang buang waktu saja. 

Tetapi, setiap orang berhak berbeda dengan diri kita. Karena itu daripada menghabiskan waktu untuk merecoki urusan orang lain, alangkah eloknya bila kita fokus dalam mengejar impian hidup kita . 

Hal hal yang perlu diingat adalah:

  • biarkanlah orang lain merasa dirinya penting

  • biarkanlah  orang merasa dirinya lebih pintar, lebih kaya dari kita

  • jangan diutak atik rasa kebanggaan dirinya

  • Kita tidak akan merugi apapun dengan membiarkan orang merasa dirinya hebat melebihi kita..


Ciri-ciri Orang Pintar

Orang yang  pintar sangat sulit untuk menerima sesuatu yang berbeda dengan diriny karena menurut pemahamannya kebenaran itu hanyalah sebatas dari apa yang diketahuinya. 

Diluar itu, logikanya tidak dapat menerimanya sebagai sebuah kebenaran. Karena ia merasa dirinya pintar.maka segala sesuatu yang berada diluar kemampuan berpikirnya dianggap tidak benar dan tidak mampu untuk menerimanya.

Alangkah eloknya bila kita mampu tetap rendah hati dan mau membuka hati untuk menerima kenyataan bahwa setiap orang berhak berbeda dengan diri kita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun