Telah Dibuktikan Oleh Mbak Fatima ini
Setiap kali mendengar tentang pengungsi maka secara tanpa sadar pikiran kita akan terpaut dengan gambaran tentang orang orang yang entah karena apa, terpaksa meninggalkan Tanah Air dan segala nya, untuk mengungsi ke negeri lain yang bersedia menampung mereka. Berbagai kisah sedih dan memilukan hati tentang kisah hidup para pengungsi.
Amat jarang terdengar ada dari antara para pengungsi ini yang kelak tampil mengubah nasibnya.
Dari antara yang sedikit ini adalah Fatima, yang saat ini berusia 28 tahun.
Fatima Payman lahir di Kabul, Afghanistan  tahun 1995 .
Kisah ini kembali menjadi topik pembicaran, karena Fatima tampil dalam brosur yang dibagikan kerumah warga di Western Australia dalam rangka referendum minggu yang lalu. Brosur dengan gambar Fatima ini kembali mengingatkan betapa wanita yang berasal dari pengungsi ini mampu mengubah nasibnya.
Kembali KetopikÂ
Ayah Fatima ikut sebagai Pengungsi dari Taliban ke Pakistan , saat  Fatima berusia 5 tahun.Â
Tiba di Australia dengan kapal pada tahun 1999.
Setelah menghabiskan waktu di penampungan tahanan imigrasi dan sudah diperbolehkan untuk bekerja ,ia mulai kerja secara serabutan Antara lain:  sekuriti ,juru masak, dan sopir taksi, sehingga  mampu mensponsori migrasi istri dan keempat anaknya ke Australia.
Ayahnya berhasil memboyong seluruh anggota keluarga . Mereka tiba di Australia pada tahun 2003, pada waktu itu Fatima berusia delapan Menetap di Perth western AustraliaÂ
Tahun 2018, ayah Fatima meninggal karena komplikasi dan  leukemia.
 Kedukaan mendalam ini menjadi turning point  dalam hidup Fatima  untuk mengubah nasibnya.
Dan dalam usia 27 tahun, yakni tahun lalu, Fatima terpilih sebagai Senator. Fatima telah membuktikan pada dirinya dan pada dunia bahwa: " Your destiny is in your hands and my Destiny is in my hands"
Tulisan ini sama sekali tidak ada hubungan dengan politik. Semata mata Dari sudut kemanusiaan saja. Betapa dari seorang pengungsi, Fatima mampu menduduki Kursi Senator di Western Australia. Padahal posisinya adalah double minoritas di negeri Kanguru iniÂ
Sumber bacaan:
https://www.walabor.org.au/pages/fatima-payman-senate
Tjiptadinata EffendiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H