Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

My Destiny is In My Hands

18 Oktober 2023   05:01 Diperbarui: 18 Oktober 2023   05:27 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Telah Dibuktikan Oleh Mbak Fatima ini

Setiap kali mendengar tentang pengungsi maka secara tanpa sadar pikiran kita akan terpaut dengan gambaran tentang orang orang yang entah karena apa, terpaksa meninggalkan Tanah Air dan segala nya, untuk mengungsi ke negeri lain yang bersedia menampung mereka. Berbagai kisah sedih dan memilukan hati tentang kisah hidup para pengungsi.

Amat jarang terdengar ada dari antara para pengungsi ini yang kelak tampil mengubah nasibnya.

Dari antara yang sedikit ini adalah Fatima, yang saat ini berusia 28 tahun.

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 

Fatima Payman lahir di Kabul, Afghanistan  tahun 1995 .

Kisah ini kembali menjadi topik pembicaran, karena Fatima tampil dalam brosur yang dibagikan kerumah warga di Western Australia dalam rangka referendum minggu yang lalu. Brosur dengan gambar Fatima ini kembali mengingatkan betapa wanita yang berasal dari pengungsi ini mampu mengubah nasibnya.

Kembali Ketopik 

Ayah Fatima ikut sebagai Pengungsi dari Taliban ke Pakistan , saat  Fatima berusia 5 tahun. 

Tiba di Australia dengan kapal pada tahun 1999.

Setelah menghabiskan waktu di penampungan tahanan imigrasi dan sudah diperbolehkan untuk bekerja ,ia mulai kerja secara serabutan Antara lain:  sekuriti ,juru masak, dan sopir taksi, sehingga  mampu mensponsori migrasi istri dan keempat anaknya ke Australia.

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 

Ayahnya berhasil memboyong seluruh anggota keluarga . Mereka tiba di Australia pada tahun 2003, pada waktu itu Fatima berusia delapan Menetap di Perth western Australia 

Tahun 2018, ayah Fatima meninggal karena komplikasi dan  leukemia.

 Kedukaan mendalam ini menjadi turning point  dalam hidup Fatima  untuk mengubah nasibnya.

Dan dalam usia 27 tahun, yakni tahun lalu, Fatima terpilih sebagai Senator. Fatima telah membuktikan pada dirinya dan pada dunia bahwa: " Your destiny is in your hands and my Destiny is in my hands"

Tulisan ini sama sekali tidak ada hubungan dengan politik. Semata mata Dari sudut kemanusiaan saja. Betapa dari seorang pengungsi, Fatima mampu menduduki Kursi Senator di Western Australia. Padahal posisinya adalah double minoritas di negeri Kanguru ini 

Sumber bacaan:

https://www.walabor.org.au/pages/fatima-payman-senate

Tjiptadinata Effendi 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun