Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Curhat Tiga Orang Bayi

7 Agustus 2023   07:46 Diperbarui: 7 Agustus 2023   07:56 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi 

Yang Dibuang Ibu Mereka

"Nasib kita malang benar ya kawan kawan" curhat seorang bayi wanita sambil menghapus air mata yang mengenangi matanya. Oya namaku Nancy, begitu wanita yang mengandungku menamai diriku .

"Aku sudah sangat merindukan melihat dan merasakan kasih sayang dari wanita yang akan melahirkan diriku. Sudah kubayangkan diriku akan berada dalam pelukan kasih sayang wanita yang akan kupanggil dengan sebutan :"mama".

Tetapi impianku terhempas dan pupus. Hanya selisih waktu 4 bulan lagi aku akan dilahirkan , wanita yang kubayangkan akan memeluk diriku , suatu hari membisikan"Maafkan Ibu ya nak. Laki laki yang merupakan ayahmu, tidak mau bertanggung jawab. Dan bila engkau lahir tanpa ayah, maka ibumu ini akan diusir dari kampung halaman. Karena dianggap menodai nama baik kampung halaman ibu ". Dan aku dikeluarkan secara paksa.

Rasa sakit yang luar biasa kurasakan. Tubuhku dirobek sepotong sepotong dengan alat penjepit. Ingin kumeratap mohon agar janganlah aku dibuang. Tetapi apalah artinya ratap tangisku?"

Dan Nancy tidak mampu melanjutkan kisahnya.

Saat Nancy terdiam, giliran bayi yang satu lagi terdengar menghela nafas "Hmm... Nancy... diriku jauh lebih malang dibandingkan dengan nasibmu. Aku sempat memandangi wajah wanita yang melahirkan diriku. Bahkan sempat menikmati hidup selama 3 bulan bersama kedua orang tuaku.

Sangat mendambakan bahwa ibu akan memeluk diriku dengan penuh kasih sayang.. Tapi kalian  tahu apa yang terjadi?

Wanita yang merupakan ibu kandungku bersama laki laki yang merupakan ayah kandungku,melemparkan aku kedalam sumur yang dalam. Aku memohon dengan meratap beriba iba. Tetapi agaknya dalam hati kedua orang yang menjadi orang tuaku sudah tidak ada lagi belas kasih"

Tetiba bayi ketiga menutup kupingnya dengan kedua belah tangan dan berteriak histery:"Stop! Aku tidak ingin merobek robek hatiku yang sudah hancur akibat dibuang ibu kandungku...."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun