Dulu Tidak Dilihat Sebelah Mata
Artikel Pak Irwan Rinaldi Sikumbang pagi ini, yang membahas tentang masalah Financial Freedom, memotivasi saya untuk ikut membahasnya . Tujuannya adalah jangan sampai terjadi kekeliruan dalam memaknai arti Financial Freedom.Â
Punya rumah permanent dan mobil pribadi,serta penghasilan 20 juta rupiah setiap bulan, masih terlalu dini menyebutkan diri sudah mencapai kondisi Financial FreedomÂ
Kami sudah menjalani hidup dari mulai merangkak.. Tidak dilihat sebelah mata. Hingga mampu mengubah nasib menjadi Pengusaha Nasional
Sudah mencapai financial freedom?
Wuih masih jauuuh.
Punya rumah permanent 5 unit di Wisma Indah. Punya mobil baru dan beberapa bidahg tanah.,Exportir Kopi dan Cassia.sudah mencapai financial freedom?
 Masih jauh lagi perjuangan kami..
Baru di usia 57 tahun, kami bebas merdeka dari kredit bank dan bebas utang. Kami berdua keliling nusantara dengan memanfaatkan sumber dana yang beranak pinak
Puji syukur kepada Tuhan
Setelah mencapai financial freedom, kami berdua dapat menikmati hidup dalam berkecukupan,.
Jauh dari sebutan kaya. Tapi kami mau travelling kemana saja, tinggal ambil dari deposito
Puluhan tahun kerja keras.baru kami mampu meraih financial freedom
Kami menikah tahun 1965 . Setelah kerja keras selama 34 Â tahun , dengan penuh rasa syukur kepada Tuhan, kami meraih financial freedom.
Dulu, untuk makan sebungkus nasi ramas tidak jarang harus berhutang. Kini kami sudah dapat mengulurkan tangan berbagi nasi ramas kepada orang yang membutuhkan.
Setidaknya hidup kami berdua ada manfaatnya bagi orang lain. Walaupun jauh dari sebutan kaya.Â
Semoga tulisan ini ada manfaatnya