Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Penuhi Hati Dengan Rasa Syukur, Sehingga Tidak Ada Tempat untuk Kebencian dan Iri Hati

22 Juli 2023   07:46 Diperbarui: 22 Juli 2023   08:38 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Bukalah Jendela Maka Sinar Mentari Akan Mengusir Kegelapan

Penuhi hati dengan rasa syukur, sehingga tidak ada lagi ruang untuk iri hati dan kebencian menghuninya ( Tjiptadinata Effendi)

Kalau  dianalogikan, sewaktu kita menyalakan lampu ,maka cahaya lampu akan mengusir kegelapan malam. Atau sewaktu  subuh hari, kita membuka jendela kamar ,maka sinar mentari akan mengusir kegelapan dalam kamar kita. Terang akan mengusir kegelapan secara alami. Terang dan kegelapan tak pernah dapat berada disaat yang sama. 

Iri hati dan kebencian serta seluruh yang berbau negatif adalah ibarat kegelapan dalam hidup kita. Sedangkan rasa syukur adalah ibarat terang yang mengusir kegelapan.

Ada Banyak Hal Yang Patut Disyukuri

Walaupun tidak semua yang terjadi sesuai dengan harapan kita tapi ada begitu banyak hal yang patut disyukuri. Saat kita dapat menikmati makan bersama keluarga,diluar sana ada jutaan orang yang mendambakan makanan. Saat kita dapat menikmati pagi yang indah ada jutaan orang yang hidup dalam penderitaan akibat kemiskinan.

Kisah Fiksi

Diceritakan bahwa ada seorang anak yang menangis karena orang tuanya tidak mampu beli sepatu baru untuk dirinya. Saking sedih, anak ini lari dari rumahnya.

Di depan sebuah rumah yang berdiri megah,ia berdiri menyaksikan sebuah mobil mewah berhenti Dalam hatinya, alangkah enak jadi anak orang kaya. Rumah mewah dan mobil mewah. Mengapa dirinya terlahir dalam keluarga miskin? Sehingga beli sepatu saja tidak ada uang?

Tetiba ia melihat dari mobil mewah tersebut keluar seorang anak sebaya dirinya. Begitu keluar dari kendaraan, dinaikkanrkr kursi roda. Ternyata kakinya buntung 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun