Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Yang Baik bagi Orang Lain Belum Tentu Baik untuk Kita

10 Juli 2023   08:29 Diperbarui: 10 Juli 2023   08:42 942
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Memahami the Wisdom Words Secara Arif 

Hal yang baik dan berguna bagi orang lain, belum tentu baik dan berguna juga untuk kita . Sebaliknya apa yang baik bagi  kita ,juga belum tentu bermanfaat bagi orang lain. Kalau boleh dianalogikan, the wisdom words adalah bagaikan obat manjur bagi orang lain,boleh jadi menjadi racun yang mematikan bagi kita .Begitu juga sebaliknya Walaupun mungkin analogi ini tidak sepenuhnya tepat,tetapi setidaknya secara tegas melukiskan,betapa pentingnya memaknai kata kata bijak atau the wisdom words,sebelum mengaplikasikan dalam kehidupan pribadi kita .

Sebagai contoh sederhana :"Orang lain bisa,mana saya tidak bisa !?"  Akibat secara serampangan menelan motivasi ini ,maka ketika menyaksikan orang meloncat dari ketinggian,saya juga ikut melompat. Lupa bahwa saya sudah berusia 80 tahun. Akibatnya,kaki saya bisa patah ,bahkan yang terburuk dapat berakibat fatal. 

Peribahasa atau the wisdom words, harus disikapi secara arif dan bijak, Kalimat kalimat indah , jangan sampai membius kita, sehingga salah menentukan arah hidup.Salah alamat,bisa merusakan sebuah rencana, Salah menentukan arah hidup, bisa membawa seluruh keluarga kita dalam kesengsaraan.

Kalimat kalimat indah,yang dikemas begitu piawai, hendaknya selalu ditempatkan tak lebih dari sekedar sebuah masukan atau sebuah :" Option" .Kata :" Option atau optional" jelas menegakkan sebuah garis lurus, bahwa kata kata bijak , jangan sampai disikapi secara berlebihan. Perlu  kehati hatian ,mengingat setiap orang memiliki potensi diri yang berbeda. Seperti misalnya, dulu saya adalah pelari marathon 15 km.tapi kini hanya mampu berlari 500 meteran. Kalau saya memaksa diri,maka pasti akan dilarikan ke UGD.

Begitu juga dengan menyikapi kalimat kalimat motivasi dalam bidang kehidupan lainnya . 

Menyikapi Kalimat Motivasi Secara Arif dan Bijaksana

Uang bukan segala galanya dalam hidup ini dan uang juga bukan nomor satu yang terpenting"

Ada sepotong kebenaran didalam kalimat ini, bahwa memang uang bukan segala galanya

Memiliki uang belum tentu membahagiakan diri dan keluarga
Memiliki uang bukan juga berarti semua masalah bisa diselesaikan serta merta
Dengan uang ,kita hanya dapat membeli kesenangan, tapi bukan kebahagiaan
Dalam kondisi tertentu, uang tidak lagi berarti apa apa, terjadi perpecahan dalam keluarga
Namun ,jangan lupa, bahwa kebenaran yang tampak secara kasat mata, bukanlah sebuah kebenaran yang hakiki. Ada hal hal lain,yang perlu dipahami, bahwa :"

Segala sesuatu dalam hidup ini butuh uang"

Suka ataupun tidak, ini adalah sebuah fakta dan realita, Fakta tidak selalu selaras dengan alur pikiran manusia,bahkan fakta terkadang bertabrakan dengan idealisme yang sudah mendarah daging,,
Disinilah kedewasaan dalam cara berpikir dan bersikap kita dituntut, untuk secara arif dan bijak membedakan, mana hal yang patut dijadikan pegangan, mana yang perlu menengok situasi dan kondisi.

Semoga renungan kecil ini ada manfaatnya

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun