Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Konsep Hidup Terbentuk dari Pikiran yang Mengendap

8 Juli 2023   08:15 Diperbarui: 8 Juli 2023   08:19 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Dalam Kalimat Lain "Apa yang dipikirkan secara terus menerus akan jadi doa kita "

Ada the wisdom words dalam bahasa Inggris "You are what you think". Yang seringkali dijadikan sebagai motivasi dalam seminar seminar ." If you think you can you can. But if You think you can't you can't " Kalimat ini mengajak kita semuanya,agar selalu berpikiran positif tentang diri kita . Karena kalau kita sendiri tidak mampu menghargai diri sendiri,bagaimana pula dapat mengharapkan orang lain akan menghargai diri kita ?

Banyak orang yang tidak dapat membedakan mana yang nasib dan mana yang takdir. Sehingga sikit-sikit bilang "Ya sudah takdir saya jadi kuli, mau apa lagi?" Padahal adalah kekeliruan membentuk konsep tentang kehidupan. Orang yang selalu berpikir :


  • Ah nggak mungkinlah saya bisa sukses
  • Saya bukan sarjana dan sudah tidak muda lagi
  • Sukses itu hanya untuk orang kaya
  • Saya hanya orang kecil mana mungkin bisa sukses ?
  • dan seterusnya dan seterusnya

Tanpa sadar orang yang berpikiran seperti ini dan dibiarkan mengerogoti jiwanya,maka secara tanpa sadar telah membentuk konsep hidupnya sendiri. Yakni : "Seumur hidup saya akan jadi kuli " . Maka jadilah sesuai dengan apa yang dipikirkan dan diyakininya. Dalam bahasa agama :"Jadilah padamu sesuai dengan imanmu"

Penting Mengubah Sikap Mental

Sikap mental yang cengeng dan sikit sikit mengeluh,perlu sesegera mungkin diubah. Bagaimana mengubahnya? Mulailah dari mengubah sikap mental. Karena bila sikap mental sudah berubah,maka pola pikir dan sudut pandang tentang kehidupanpun akan berubah .Dan perilaku kita juga akan mengalami perubahan.

Buanglah semua pikiran yang negatif,Baik tentang diri sendiri,keluarga dan orang lain. Mulailah dengan selalu berpikiran positif,betapapun pahitnya kehidupan saat ini. 

Seperti sudah pernah saya tuliskan,saya terlahir sebagai anak Kusir Bendi, Anak ke 9 dari total kami 11 orang bersaudara,satu ibu dan satu ayah. Setelah menikah,kami pernah mengalami hidup dalam kemelaratan selama tujuh tahun. Tapi hal ini tidak memudarkan keyakinan ,bahwa suatu waktu hidup kami akan berubah . Tuhan Mahabesar , Kelak hidup kami berubah total . Kalau dulu untuk makan sehari tiga kali saya ,sudah merupakan hal yang sangat sulit. Tetapi kini ,tanpa bermaksud menyombongkan diri, kami bisa makan pagi di Australia,makan siang di Singapore dan makan malam di Jakarta. Ini bukan teori,tapi sudah sering kami jalani.

Dulu untuk makan sebungkus nasi rames ,kami tidak jarang harus berhutang. Kini kami sudah total bebas dari segala utang piutang ,kecuali utang budi .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun