Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Hanya Sebatas Bermimpi

28 Juni 2023   20:24 Diperbarui: 28 Juni 2023   20:26 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Background foto Grand Canyon/dokumentasi pribadiI

Jadikan Impian Kita Jadi Kenyataan

Setiap orang berhak untuk bermimpi. Jadi bukan hanya orang orang tertentu saja yang boleh bermimpi. Di dunia ini tak ada kekuasaan manapun yang dapat melarang orang bermimpi . Tubuh phisik seseorang dapat di penjara dan diawasi, tetapi orang tetap bisa bermimpi di hadapan pasukan yang mengawalnya.

Kisah mimpi jadi kenyataan ,banyak orang menganggap sebuah lelucon atau tahayul .Makanya kebanyakan orang hanya mampu bermimpi, tapi tidak pernah dapat menjadikan impiannya jadi nyata . 

Apa Bedanya Impian dan Cita Cita ?

Bila seorang mahasiswa berharap bahwa ia akan lulus dengan predikat cumlaude,maka hal ini adalah cita cita.bukan  sebuah impian, Karena jalannya sudah tampak.Yakni kuliah,rajin belajar dan kemudian ikut ujian dan lulus,  Impian adalah sesuatu yang dianggap orang suatu hal yang mustahil.

Cuplikan pengalaman hidup :

Sewaktu hidup kami masih morat marit dan tidak jarang berhutang hanya untuk sebungkus nasi rames, saat kami menceritakan impian kami bahwa kelak anak anak kami akan melanjutkan study ke Amerika Serikat ,apa kata orang ?

  • -laki bini ala gilo 
  • -hambuanglah ngarai 
  • -kasian,saking susah hidup ,masih muda sudah gila 
  • -dan seterusnya dan seterusnya

Pada waktu itu,sejujurnya kami berdua belum tahu darimana bisa dapat uang untuk membiayai anak study ke luar negeri ? Sedangkan untuk makan sehari  hari saja,sudah sangat sulit, Tetapi kami yakin ,:"one day my dreams will become true" .Suatu waktu ,impian kami akan menjadi kenyataan 

Kami terus bekerja keras siang malam dan tak lupa berdoa ,serta berusaha untuk mencari jalan yang dapat dijadikan turning point atau titik balik kehidupan. Cemohan dan olok olokan orang,sama sekali tidak menyurutkan ataupun memudarkan impian kami . Tuhan Mahabesar ! Kelak ,tahun 1987 kami hadir sewaktu putra pertama kami di wisuda dalam usia 21 tahun sebagai Master of Computer Science dengan predicate kelulusan magna cumlaude di California State University

Kemudian putra kedua kami melanjutkan study ,ke Sacramento dan putri kami ke Seattle . Impian demi impian kami jadi kenyataan. Kami yang dulu untuk makan sehari tiga kali saja,sudah sangat sulit,belakangan berubah 360 derajat Yakni dalam sehari kami bisa makan di tiga negara 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun