Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

SIM Seumur Hidup Bertentangan dengan Pancaslia

3 Juni 2023   08:33 Diperbarui: 3 Juni 2023   10:01 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : kompas.com

Khususnya Sila Kedua

Heboh tentang rencana SIM seumur hidup telah menuai pro dan kontra. Dari sisi ekonomis dan efisiensi waktu dan dana bagi para Pemegang SIM tentu saja rencana SIM seumur hidup seperti halnya KTP mendapatkan sambutan yang gegap gempita. Sekali mengurus SIM ,sudah all in. Nggak perlu mikir lagi,karena berlaku seumur hidup.

Tetapi adakah terpikir bahwa pengertian SIM seumur hidup ini berpotensi mencelakakan para pengguna jalan raya lainnya,khusus para pejalan kaki ? Bayangkan, orang yang sudah mulai pikun tetap mengemudikan kendaraan,karena punya SIM seumur hidup. Saat ingin menekan rem,ee yang ditekan malahan pedal gas. Korban pertama adalah para Pejalan kaki. Kalau yang ditabraik tiang listerik atau kendaraan lain,paliing yang bonyok kendaraan. Tapi bila yang ditabrak adalah para pejalan kaki, apa akibatnya?

Atau karena faktor kesehatan,penglihatan mulai lamur. Tapi karena sudah mendapatkan "Lisence to kill " berupa SIM seumur hidup,maka  yang bersangkutan tetap mengemudikan kendaraan. Saat seharusnya berhenti di traffic light karena para pejalan kaki sedang menyeberang,karena mata sudah lamur,terus tancap gas, Akibatnya, korban akan berjatuhan

Penyesalah selalu datang terlambat. Nah ,apakah perlu tumbal berjatuhan ,baru sadar dan menghentikan SIM seumur hidup?

Kemanusiaan yang adil dan beradab

Pengamalan nilai kemanusiaan dalam sila kedua Pancasila adalah perwujudan bahwa manusia adalah makhluk yang bermoral dan berbudaya. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. 

  • Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
  • Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
  • Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tolong menolong
  • Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
  •  Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
  •  Berani membela kebenaran dan keadilan. 

Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain. Saling menghargai pendapat antarsesama. Menyeimbangkan hak dan kewajiban dalam kehidupan sehari-hari.
sumber : https://nasional.kompas.com/read/2022/04/28/03000031/nilai-yang-terkandung-dalam-pancasila-sila-ke 2

Sudahkah pengambil keputusan mengkaji tentang betapa besarnya resiko yang harus ditanggung para pejalan kaki,bila benar  SIM seumur hidup diterapkan?

Seandainya SIM seumur hidup terpaksa diterapkan alangkah eloknya dilengkapi dengan aturan pemeriksaan kesehatan secara berkala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun