Perlakulah Orang Lain Sebagaimana Kita Ingin Diperlakukan
Seperti yang sudah pernah saya tuliskan, bila ada yang mengundang ,dapat dimaknai sebagai sebuah kehormatan . Karena berarti diri.kita dianggap penting bagi yang mengundang. Kita tidak mungkin mau mengundang orang yang tidak kita senangi untuk makan bersama.Â
Tidak masalah apakah undangan untuk acara pernikahan,undangan makan bersama atau sekedar undangan ngopi bersama. Disinilah letak seni pergaulan kita .Bila kita ingin dihargai,maka mulailah dengan menghargai orang lain,termasuk menghargai undangannya.
Karena itu,walaupun hanya sekedar ngopi bareng,kami dengan senang hati akan berkendara ,walaupun lumayan jauh ,yakni pulang pergi menghabiskan hampir empat jam . Seperti misalnya,kami menghadiri undangan makan siang bersama bu Fatma di Payakumbuh,yang mengundang kami makan di restoran SITUJUH , kota Payakumbuh,kami dengan senang hati memenuhi undangan tersebut. Walaupun jarak Padang ke Payakumbuh sekitar 120 kilometres.
Begitu juga di Australia,kami pernah diundang bu Fey Down ,untuk ngopi bersama, pak Liem Setiawan ,yang  juga mengajak makan bersama ,serta bu Isaro . Yang ketiganya adalah sahabat Kompasianers.Di Jakarta,kami diundang oleh ananda Siska Dewi dan ananda Rosmani Huang. Di Bandung oleh bu Hj.Susi SulastriÂ
Kompasianers yang tidak pernah absen memenuhi undangan kami untuk makan bersama adalah pak Irwan Rinaldi Sikumbang dan Omjay ,serta Pak Budi Susilo,yang rela datang dari Bogor,demi untuk dapat bertemu. Begitu juga sahabat Kompasiana yang dari Balikpapan,berbaik hati mau datang ke Samarinda ,hanya semata mata untuk memenuhi undangan kami . Begitu juga undangan makan bersama di Bandung dan Yogyakarta serta di Perpusnas RI di JakartaÂ
Sungguh sebuah apresiasi yang tak ternilai bagi kami berdua
Berlaku Prinsip Saling Menghargai