Buku Karya Tulis Adalah Kebanggaan Seorang PenulisÂ
Seperti yang sudah pernah saya tuliskan, sewaktu saya dan isteri masih aktif  keliling Nusantara untuk mengajarkan tehnik terapi diri secara alami, untuk dapat memiliki buku karya tulis saya, para hadirin mau antri ,walaupun membayar harga buku. Tetapi lain Bengkulu lain Semarang. Lain dulu lain sekarang .Â
Bulan yang lalu saya membagikan buku buku karya tulis saya sebagai tanda persahabatan di Kompasiana Rumah Kita Bersama. Dihadiahkan secara gratis . Dalam hati,saya berharap sahabat di Kompasiana yang menerima hadiah kecil ini akan gembira. Walaupun prinsip giving is giving tetap menjadi pegangan hidup kami berdua,tapi tak kalah buku buku saya tidak habis dibagikan,karena tidak ada yang mau,sejujurnya saya sangat sedih .
Terima kasih tak terhingga untuk Pak Budi Susilo yang berbaik hati membantu mengirimkan buku karya tulis saya kealamat penerima. Mohon maaf sudah merepotkan Pak Budi.Â
Selain dari Pak Budi Susilo,saya juga minta tolong keponakan saya.
Masalah yang mengucapkan terima kasih hanya beberapa orang,sama sekali tidak masalah bagi saya. Tetapi  buku karya tulis yang saya hadiahkan di tolak secara halus, sungguh tak urung saya sangat sedih. Padahal buku buku tersebut dulu merupakan buku yang termasuk National Best Seller. Kemudian buku-buku tersebut tidak lagi dicetak ulang sehingga hak ciptanya kembali ke tangan saya sebagai Penulisnya. Hal ini tertuang dalam perjanjian kerja sama sewaktu buku belum dicetak.
Sebagai buktinya,saya kutip synopsis dari gramedia international :
Synopsis:Â
Whoever you are, there is surely way to change/improve your personal life towards a better direction. Thus, you do't need to sit in the formal education chairs or become scholar. What you need are intention and determination and hard work to achieve what you aspire. This book is the writer’s natural life experiences, from time to time, in the happy and difficult times. If in its delivery, the writer reveals the journey from continent to the next, it is certainly far from the intention of to take pride in oneself. But it is merely to give enlightenment for readers that poverty, hunger and suffering are not the end of everything. Conversely, those matters can be made into foundations to be tough in dealing with various life problems and can be used to motivate us to work and make more efforts in gaining healing and welfare. (http://www.gramediainternational.com/book/detail/9789792735628)
Sinopsis: *terjemahan secara bebas *
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!