Dulu Murid Kini SahabatÂ
Belakangan ini pamor para guru se Indonesia,mendadak meroket  dan menjadi viral. Sebuah suka cita yang mendalam bagi Indonesia tercinta. Kalau tempo doeloe,gaji guru jangankan beli sepeda motor,menambal ban sepeda bocor saja,harus ngutang. Kini para guru dan kita semuanya,patut bersyukur.Telah terjadi perubahan besar besaran dalam memperbaiki nasib para pendidik tunas bangsa.Â
Semoga saja,euforia kegembiraan para guru ini,tidak sampai melunturkan visi yang paling luhur bagi setiap guru,yakni :Melahirkan putra putri generasi muda yang kelak akan memimpin negeri tercinta ini. Menjadi guru,bukan hanya sebatas usai tahun mengajar,juga bukan hanya sebatas sudah purna tugas dan then to say good bye Menjadi guru esensialnya adalah sepanjang hayat.
Menjalin hubungan kasih sayang dengan anak anak didik,sehingga kalau dulu mereka adalah murid murid kita,kelak setelah mereka dewasa dan sukses,akan menjadi sahabat sahabat baik kita.
Kami berdua ,sebagai mantan guru di tahun 70an telah merasakan kehangatan yang tak pernah memudar dari para anak didik kami. Bahkan dengan penuh kasih sayang,mereka telah mentraktir kami makan bersama,memberikan angpau yang nilai nominalnya,100 kali jumlah gaji kami tempo doeloe. Tapi bukan materinya yang menjadi topik kebahagiaan kami,melainkan kasih sayang yang kami tanamkan lebih dari 50 tahun lalu,ternyata telah tumbuh menjadi pohon kasih sayang yang berbuah lebat
Keterangan foto: semua dokumentasi pribadi