Salah satu faktor kunci dalam persahabatan adalah komunikasi yang efektif. Ketika sebuah hubungan persahabatan terputus, seringkali karena kurangnya komunikasi.Â
Hal ini dapat mengakibatkan keretakan dalam hubungan tersebut dan membuat sulit bagi kedua belah pihak untuk memahami perasaan satu sama lain. Setelah hubungan tersebut disambung kembali, sulit untuk membangun kembali tingkat komunikasi yang sama seperti sebelumnya.Â
Misalnya,kalau dulu setiap kali datang bertandang kerumah kami,sahabat baik kami langsung masuk keruang tamu dan duduk. Tidak jarang,kami makan bersama,ketawa dan bercanda bersama sama ,hingga larut malam . Tetapi belakangan kami ketemu,baik  sahabat saya ,maupun kami berdua,terasa kikuk untuk seperti semula .Apa yang kam alami,bisa jadi dialami juga oleh orang lain.
Kadang-kadang, ketika sebuah hubungan persahabatan terputus, hal ini disebabkan oleh perubahan dalam kehidupan masing-masing individu, seperti pernikahan, pindah ke kota lain, atau perubahan pekerjaan. Ketika persahabatan tersebut disambung kembali, kedua belah pihak mungkin sudah memiliki kehidupan yang berbeda dan mungkin tidak lagi memiliki banyak kesamaan dalam kehidupan mereka. Hal ini dapat membuat sulit bagi mereka untuk kembali seperti semula karena mereka telah mengalami perubahan yang signifikan.
Untuk Mencegah Hal ini
Untuk mencegah agar jangan sampai hubungan persahabatan terputus,maka betapapun sibuknya,setidaknya sebulan sekali saling berbagi kabar. Hal inilah yang kami lakukan, baik terhadap sahabat,maupun sanak keluarga.
Memberikan ucapan Selamat Ulang Tahun dan sesekali saling menelpon ,menanyakan kabar .Sehingga setiap kali kami pulang kampung,semua yang kami undang datang,kecuali yang memang lagi sakit.
Sebagai contoh,hubungan persahabatan kami dengan mantan Coo Kompasiana,pak Pepih Nugraha,telah berlangsung sejak dulu Dan terus berlanjut,walaupun sudah resign dari Kompasiana. Kalaulah,hubungan persahabatan hanya sebatas kepentingan,maka begitu pak Pepih tidak lagi Coo Kompasiana,maka hubungan kami akan terputus.Tapi karena bukan itu landasannya, maka walaupun sudah tidak ada lagi hubungan dengan dunia tulis menulis,hubungan kami terus berlanjut.
Bahkan tahun lalu,sewaktu kami berkunjung ke Markas Besar Kompasiana,Pak Pepih Nugraha,datang dari jauh dengan menumpang Kereta Api,hanya untuk dapat bertemu dengan kami berdua.Â
Baru baru ini pak Pepih mendapatkan accident yang cukup parah, tapi kini sudah jauh membaik. Ini hanya sebagai contoh, karena kita semua sama sama kenal dengan Pak Pepih Nugraha.